Dua Pria Bercelurit yang Ancam Warga di Pilkades Sumenep Belum Ditangkap
Dua orang pengancam di Pilkades Desa Aeng Tongtong, Kecamatan Saronggi pada 07 November 2019 lalu hingga kini masih belum ditangkap.
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNMADURA.CO, SUMENEP - Dua orang pengancam di Pilkades Desa Aeng Tongtong, Kecamatan Saronggi pada 07 November 2019 lalu hingga kini masih belum ditangkap.
Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti Sutioningtyas menyebutkan, dua pria bernama Murahwan (55) dan Halim (60) saat ini masih berstatus terlapor.
"Dua warga itu diamankan ke luar TPS dan sampai saat ini belum ada penangkapan," kata Widiarti Sutioningtyas, Senin (11/11/2019).
Menurut AKP Widiarti, meski peristiwa pengancamannya sudah terjadi 7 November lalu, keduanya baru dilaporkan ke polisi dua hari setelahnya, yakni tanggal 9 November.
(Jelang Pilkades Serentak, Kapolres Nganjuk Intensif Silaturahmi dan Ngaji Bareng di Desa-desa)
Dua orang pembuat kericuhan itu dilaporkan oleh saudara Hermanto (49) asal Desa Aeng Tongtong, Kecamatan Saronggi.
Ditanya kapan kedua orang tersebut akan ditangkap, AKP Widiarti Sutioningtyas hanya mengaku semuanya masih dalam proses.
Sebelumnya, terjadi insiden pengancaman warga di dalam Tempat Pemungutan Suara Pilkades di Dusun Duko Desa Aeng tongtong, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep.
Murahwan (55) dan Halim (60) pendukung satu calon kepala desa datang ke TPS sambil membawa celurit di momen perhitungan suara, Sekitar pukul 15.20 WIB.
"Saat itu saudara ini datang membawa celurit lalu masuk kedalam TPS dan langsung menebaskan celuritnya ke Kotak Suara Dusun Gendis," ucap AKP Widiarti.
"Sehingga penghitungan berhenti, dan orang yang ada didekat kotak tersebut menyingkir," paparnya.
Setelah itu, Murahwan mengacungkan celuritnya sambil berteriak, "Saya ditipu pak,".
(Cakades di Jombang Ini Kalah di Pilkades, Tapi Malah Gelar Syukuran Musik Dangdut di Rumahnya)
Murahwan pun segera diamankan keluar TPS.
Namun tidak lama kemudian, Halim turut mengacungkan celuritnya sambil menunjuk nunjuk tangannya ke arah warga yang ada di sekitar TPS.
"Kalau sampai kalah, kampung Endana tidak akan aman dan saya musuhnya," kata Widiarti menirukan ucapan Halim.
Murahwan dan Halim disbeut sebagai tim sukses dari calon Nomer 2. Pada momen penghitungan suara, calon kades nomor urut 1 tercatat mendominasi perhitungan suara.