Warga Gresik Terdampak Polusi Batu Bara Dapati Demo Tandingan Pendukung PT GJT Beroperasi
Aksi protes warga terdampak polusi batu bara PT Gresik Jasatama melapor mendapati demo tandingan pada Kamis (14/11/2019)
Penulis: Sugiyono | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Aksi protes warga terdampak polusi batu bara PT Gresik Jasatama terus dilakukan.
Namun pada Kamis (14/11/2019), warga yang menggelar aksi menuntut pertanggungjawaban PT Gresik Jasatama justru mendapati demo tandingan.
Demo itu dilaksanakan warga yang mendukung PT Gresik Jasatama untuk terus beroperasi.
Warga Kelurahan Kroman Kecamatan Gresik bernama Andik mengaku kecewa dengan demo tandingan ini.
(Truk Muatan Batu Bara Diusir, Warga Gresik Terdampak Polusi Tagih Janji PT GJT)
"Dampaknya lebih parah warga yang terkena polusi debu batu bara. Sedangkan para sopir truk, bisa ikut angkut batu bara di JIIPE dan Maspion," kata Andik.
Menurut Andik, selama ini warga tidak mempermasalahkan bongkar muat kayu gelondongan di PT GJT.
Warga terdampak polusi batu bara hanya meminta usaha bongkar muat batu bara direlokasi.
"Kita hanya mempermasalahkan usaha bongkar muat batu bara direlokasi," imbuhnya.
Dengan adanya demo tandingan tersebut, warga terdampak polusi batu bara juga akan terus berunjuk rasa melarang truk baru bara melintas di Jalan RE Martadinata Kecamatan Gresik.
Sebab, selama ini sudah ada kesepakatan dengan PT GJT, jika JIIPE beroperasi, maka bongkar muat batu bara harus direlokasi ke JIIPE.
"Warga akan terus unjuk rasa ke PT GJT untuk menghentikan bongkar muat batu bara dan segera relokasi," imbuhnya.
Diketahui, ada unjuk rasa warga yang mendukung PT GJT beroperasi bongkar muat batu bara.
Reporter: Surya/Sugiyono.
(Terdampak Polusi Batu Bara, Warga Gresik Minta Usaha Bongkar Muat Batu Bara Segera Relokasi)