Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Bus Kramat Djati Terporosok di Tol Sumo

Bus Kramat Djati Terperosok di Tol Sumo, Ini Identitas Korban Tewas, Luka Berat dan Luka Ringan

Bus Kramat Djati Jurusan Jakarta- Denpasar Bali yang terlibat kecelakaan tunggal di Tol Surabaya-Mojokerto berisi 32 orang penumpang termasuk sopir d

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Yoni Iskandar
Dok. Sat PJR Ditlantas Polda jatim
Bus Kramat Djati terperosok parit 15 meter di Tol Surabaya-Mojokerto. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Bus Kramat Djati Jurusan Jakarta- Denpasar Bali yang terlibat kecelakaan tunggal di Tol Surabaya-Mojokerto berisi 32 orang penumpang termasuk sopir dan kernet.

Dari 32 orang itu, dua orang penumpang dinyatakan meninggal dunia.

Enam orang lainnya mengalami luka berat.

Lalu, 13 orang penumpang lainnya mengalami luka ringan, dan 11 orang penumpang sisanya selamat tidak terluka.

Menurut Kasat PJR Ditlantas Polda Jatim Kompol Dwi Sumrahadi, para korban dibawa ketiga rumah sakit yang berbeda.

"RS Citra Medika Mojokerto, RS. Anwar Medika Krian Sidoarjo dan RS. Petrokimia Driyorejo Gresik," katanya, Rabu (27/11/2019).

Sopir Bus Lelah dan Diduga Mengantuk

Bus Kramat Djati mengalami kecelakaan lalu lintas di Tol Surbaya - Mojokerto (Sumo ), KM 718 Dusun Ngembul Desa Kepuhklagen, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik.

Kecelakaan tunggal Bus Kramat Djati Jurusan Jakarta-Bali di Tol Surabaya-Mojokerto yang mengakibatkan tiga orang penumpang meningal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.

Insiden itu bermula saat Bus Kramat Djati bernopol B-7533-PW yang dikemudikan Masrur warga Bulakkamba, Brebes, Jateng itu melaju dari arah Jakarta dan berencana menuju Denpasar Bali.

Setibanya di KM 718.600, diduga kondisi sopir yang dalam keadaan lelah dan mengantuk membuat laju bus sontak oleng ke sisi kanan jalan.

Tak pelak bus langsung menghantam pembatas jalan di sisi kanan.

Lalu disusul kemudian menghantam pembatas jalan yang memisahkan ruas bahu jalan dan areal pertanian warga Desa Klagen Wringinanom, Gresik.

"Iya mengantuk," katanya Kanit PJR III Ditlantas Polda Jatim AKP Lamudji pada TribunJatim.com, Rabu (27/11/2019).

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved