Bertambah 400 KK Warga di Kota Blitar yang Alami Krisis Air Bersih, Tersebar di 6 Kelurahan
"Kalau sudah memasuki musim hujan, kondisi sumur milik pwarga kembali normal. Kemarau tahun ini lumayan panjang dan cuacanya ekstrem," kata Supriadi.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Jumlah kepala keluarga (KK) yang terdampak kekeringan di Kota Blitar terus bertambah.
Sekarang ada sekitar 400 KK di enam kelurahan di Kota Blitar yang kekurangan air bersih karena sumurnya mengering.
"Setiap hari, kami melakukan dropping air bersih ke rumah warga yang terdampak kekeringan," kata Kabid Penanggulangan Bencana Daerah (PBD) Bakesbangpol dan PBD Kota Blitar, Supriadi, Jumat (29/11/2019).
Supriadi mengatakan, setiap hari, rata-rata ada empat tangki air bersih yang dikirim ke warga terdampak kekeringan.
Setiap tangki bersisi 5.000 liter air bersih.
"Satu tangki bantuan dari PMI," ujarnya.
• Dari Razia Rumah Kos hingga Pasangan Suami Istri, BNNK Tulungagung Tangkap Dua Pengedar Sabu-sabu
Dikatakannya, sumur milik sejumlah warga itu mengering karena kemarau panjang. Dia memperkirakan musim hujan baru datang pada pekan kedua Desember 2019.

• Tekan Angka Kekerasan Terhadap Perempuan, Pemkot Surabaya Sebar Banyak Kader PKBM hingga Kelurahan
"Kalau sudah memasuki musim hujan, kondisi sumur milik para warga kembali normal. Kemarau tahun ini lumayan panjang dan cuacanya ekstrem," katanya.
Sebelumnya, ada lima kelurahan di Kota Blitar yang sebagian warganya mengalami kekeringan.
Ada sekitar 100 KK di lima kelurahan yang kekurangan air bersih karena sumurnya kering.
Para warga mengandalkan kiriman air bersih dari Pemkot Blitar untuk kebutuhan sehari-hari.
Sekarang jumlah KK yang mengalami kekeringan bertambah menjadi 400 KK tersebar di enam kelurahan.
• Otak Komplotan Pengutil Emas Rupanya Emak-emak, Ditangkap di Tulungagung, Nangis Saat Beri Pengakuan
