Ada 7 Napi di Lapas Tulungagung Positif Sabu, BNNK Rekomendasi Tambahan CCTV
Ada 7 Napi di Lapas Tulungagung Positif Sabu, BNNK Rekomendasi Tambahan CCTV.
Penulis: David Yohanes | Editor: Sudarma Adi
Ada 7 Napi di Lapas Tulungagung Positif Sabu, BNNK Rekomendasi Tambahan CCTV
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Kepala BNNK Tulungagung AKBP Sudirman merekomendasi pemasangan CCTV tambahan di Lapas Kelas IIB Tulungagung.
Rekomendasi ini disampaikan Sudirman, setelah mengetahui ada pengiriman sabu-sabu ke dalam Lapas ini.
Sudirman mengungkapkan, pada Rabu (13/11/2019) malam, BNNK Tulungagung diminta Kanwil Kemenkumham Jawa Timur, ikut melakukan razia di Lapas Tulungagung.
Saat itu BNNK Tulungagung diminta mengambil sampel napi yang akan dilakukan tes urine.
• Dari Razia Rumah Kos hingga Pasangan Suami Istri, BNNK Tulungagung Tangkap Dua Pengedar Sabu-sabu
• Bongkar Penyelundupan 11,8 Kg Sabu Jaringan Internasional, Polrestabes Surabaya Tangkap 9 Kurir Sabu
• Temukan 2 Kilogram Sabu Dikemas Dalam Teh China, Polisi Pastikan Jaringannya Sama dengan Sebelumnya
“Saat itu ada 50 napi narkotika. Saya tunjuk tujuh nama-nama yang saya yakini memakai sabu-sabu,” ungkap Sudirman, Senin (2/12/2019).
Seperti yang diperkirakan Sudirman, air seni tujuh napi itu positif mengandung sabu-sabu.
Dengan temuan itu memastikan, ada narkotika yang berhasil diselundupkan ke penjara.
Karena itu Sudirman merekomendasi agar pengamanan ditambah, supaya tidak ada lagi narkotika yang masuk ke Lapas.
“Ternyata ada lemparan-lemparan sabu-sabu dari luar tembok Lapas. CCTV diperlukan untuk mengawasi luar tembok,” sambung Sudirman.
Arah pelemparan sabu-sabu ini dari sisi utara penjara, yang berupa jalan desa.
Titik ini salah satu yang diusulkan untuk dipasang CCTV.
Selain itu ada di bagian selatan penjara, dan bagian belakang penjara.
“Yang rawan memang dari samping. Penjaga bisa saja capai, tapi kalau CCTV kan bisa 24 jam,” ujar Sudirman.
Rekomendasi pemasangan CCTV ini disampaikan Sudirman, usai berdiskusi dengan Kepolisian.
Sudirman berharap rekomendasi ini lekas dilaksanakan, sehingga Lapas Tulungagung bisa bebas dari narkotika.
Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Tulungagung Manap mengakui temuan tujuh napi yang positif sabu-sabu.
Mereka semua adalah napi kiriman dari Lapas lain.
“Semuanya sudah diisolasi karena positif mengonsumsi sabu-sabu,” terang Manap.
Diakui Manap, sabu-sabu itu masuk ke Lapas dengan cara dilempar.
Pada bulan Oktober 2019, pihaknya menemukan dua lemparan sabu-sabu, salah satunya mencapai 4 gram.
Temuan itu langsung dilaporkan dan diserahkan ke Satreskoba Polres Tulungagung.
Saat ini sebenarnya sudah ada 16 CCTV di Lapas Tulungagung, namun fokus untuk bagian dalam.
CCTV ini antara lain dipasang pada ruang pemeriksaan, depan gerbang, dan lorong antar blok.
Namun untuk bagian luar Lapas belum ada CCTV yang dipasang.
“Rekomendasi BNNK itu bagus, untuk mengungkap siapa pelaku pelemparan ini,” ujar Manap.
Masih menurut Manap, setidaknya masih butuh 15 CCTV lagi untuk pengawasan lebih menyeluruh.
Lima untuk menambah pengawasan dalam, dan 10 sisanya untuk pengawasan bagian luar.
Dengan penambahan ini, Manap yakin pelaku pelemparan sabu dari luar bisa dideteksi