Bapak-Bapak Manyar Sabrangan Bikin Bunga Tabebuya KW, Bahannya dari Kresek Tak Terpakai
Memanfaatkan kresek tak terpakai, bapak-bapak Manyar Sabrangan bikin bunga Tabebuya KW untuk menghiasi jalan masuk kampung.
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dari jalan raya, tampak bunga-bunga bermekaran di jalan masuk menuju Kampung Manyar Sabrangan, tepatnya di RT 01 RW 04.
Ada yang warna merah muda, biru, ungu, putih, kuning, dan lain-lain. Kelopak bunga mereka yang bermekaran menempel pada batang-batang bambu.
• Cara Ikut Simulasi Tes CPNS 2019 Resmi dan Online Lewat Situs CAT BKN, Simak Petunjuknya
• Sinopsis Person Who Gives Happiness Episode 105 & 106 Selasa (3/12/2019), Tayang di Trans TV
Berderet di atas jembatan yang menghubungkan jalan dan kampung, pemandangan tersebut tampak lebih indah dengan hadirnya tanaman hias yang ditanam pada pot yang berwarna-warni. Ada lidah mertua, ciplukan, dan sebagainya.
Dilihat lebih dekat, ternyata bunga-bunga tersebut merupakan bunga artifisial yang terbuat dari kresek tak terpakai. Warga setempat pun menjulukinya bunga tabebuya KW.
"Ketika kami pasang, ternyata bertepatan dengan mekarnya bunga tabebuya. Kok bentuknya mirip, akhirnya kami beri nama itu," kata Mumpuni Sulistyo, ketua RT 01 RW 04 Manyar Sabrangan Surabaya.
Kreasi tersebut, kata Mumpuni, merupakan karya warga RT 01 RW 04 yang ingin membuat kampung tampak lebih menarik.
"Dekorasi ini sudah ada sejak September 2019. Kami cari sekiranya apa yang menarik, akhirnya menghadirkan kreasi ini. Yang bikin dari bapak-bapak kampung," paparnya.
• Ledakan di Monas Jakarta hingga Lukai 2 Personel TNI, Terungkap Fakta Sebenarnya
• Keterangan Saksi Korban Sudutkan Terdakwa Kasus Dugaan Penipuan Tanah Senilai Puluhan Miliar Rupiah
• Siwon Traktir Nagita Slavina Es Krim saat Kunjungi SM COEX Atrium, Raffi Ahmad Melongo
Dekorasi itu pun, lanjutnya, tampak menjadi spot menarik untuk dibuat berfoto. Kata Mumpuni, beberapa pengunjung, seperti mahasiswa, senang berfoto di sana.
"Proses pembuatannya, mulai dari membuat konsep sampai dipasang, membutuhkan waktu sekitar enam bulan. Bunga-bunganya ditempel pada bambu yang sudah tidak dipakai," ungkapnya.
Dalam sebatang bambu, ia melanjutkan, membutuhkan setidaknya sekitar 300 bunga.
• 5 Fakta Messya Iskandar, Model Majalah Pria Dewasa yang Tolak Tes Urine di Bali, Hobi Olahraga
• Kerja Keras dan Pergantian Efektif Pemain Jadi Kunci Sukses Persebaya Tumbangkan Madura United 2-3
Ketua RW 04 Manyar Sabrangan, Muhammad Ishaq, menyampaikan bahwa kreasi tersebut merupakan upaya warga dalam mendaur ulang sampah.
"Hal ini merupakan langkah yang bagus untuk memperindah kampung dan mengurangi limbah. Pelan-pelan, warga terus berbenah. Alhamdulillah sekarang kampung sudah berkembang menjadi bagus. Warga juga antusias memperindah kampung," pungkasnya.