Peringati Hari Disabilitas Internasional, Bupati Mas Ipin: Trenggalek Rumah Berkarya Semua Orang!
Berupaya mewujudkan diri menjadi ruang inklusif, ramah bagi para penyandang disabilitas adalah salah satu cara yang ditempuh Kabupaten Trenggalek.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Kabupaten Trenggalek tengah mewujudkan diri menjadi ruang inklusif. Salah satu caranya, menjadikan kabupaten tersebut ramah bagi para penyandang disabilitas.
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menekankan pentingnya inklusifitas itu dalam peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) , Selasa (3/12/2019).
• Ramalan Shio Hari Ini Selasa, 3 Desember 2019: Shio Anjing Santai Saja, Shio Monyet Kurangi Gaya
"Kami ingin Trenggalek menjadi ruang yang nyaman bagi semua orang," kata bupati yang akrab disapa Mas Ipin itu.
Pada peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) itu, pemkab menggelar beberapa kegiatan. Salah satunya lomba bagi para penyandang disabilitas dan seminar.
• Sikap Ardi Bakrie di Rumah, Masak bareng ART di Dapur, Lihat Reaksi Nia Ramadhani Dikritik Asisten
• 4 Cara Mengecek Apakah Nomor WhatsApp Kamu Diblokir Tanpa Aplikasi Tambahan, Perhatikan Hal-hal Ini!
Acara puncak digelar di Pendopo Kabupaten. Para penyandang disabilitas yang didampingi oleh orang tua dan guru hadir di sana.
Mas Ipin berharap, para penyandang disabilitas ke depannya akan dapat ruang yang setara dengan mereka yang dianggap normal.
• Jadwal Penting SNMPTN, UTBK dan SBMPTN 2020, Registrasi Akun Portal LTMPT Sudah Dibuka
Salah satu wujudnya, misalkan, mengajak mereka bergabung dalam perlombaan umum. Bukan sekadar lomba khusus yang diikuti oleh hanya penyandang disabilitas.
Namun Mas Ipin sadar, hal tersebut akan sulit terwujud apabila hanya satu pihak saja yang bergerak.
• Usai Bawakan Dua Lagu, HRVY Bintang Tamu Spesial Indonesian Idol 2019, Diajak Berswafoto & Dangdutan
• 14 Tim Dari Jawa Timur Ambil Bagian di Tulungagung Astuti, Turnamen Bola Voli Kapolres Cup
"Saya harap ini menjadi satu gerakan, bagaimana memperkuat dan menjamin Trenggalek menjadi rumah dan tempat berkarya bagi semua orang," tuturnya.
Mas Ipin juga turut berterima kasih kepada semua pihak yang selama ini aktif dalam gerakan pendamping disabilitas.
• Kuota Penerimaan Mahasiswa Baru PTN 2020 Lewat SNMPTN, SBMPTN, dan Seleksi Mandiri
• Serempak, 8 Kota di Jatim Ini Cetak Inflasi Pada November 2019
Mereka, kata Mas Ipin, adalah orang-orang terdepan bagi terwujudnya Trenggalek sebagai ruang inklusif.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Trenggalek Ratna Sulistyowati menjelaskan, jumlah penyandang disabilitas di Trenggalek sekitar 5.000 orang.
• Coba Mesum Sama Pasangannya, Cowok di Kediri Nyamar Pakai Jilbab, Kedoknya Terkuak Karena 1 Hal
Kabupaten Trenggalek punya program besar dalam mewujudkan ruang inklusif, yakni Rumah Perempuan. Itu adalah wadah untuk menampung pemikiran dari para perempuan, disabilitas, dan kelompok rentan.
"Tugas kami (Dinsos) adalah melondungi dan menjamin mereka secara menyeluruh," ujar Ratna.
• Shangri-La Hotel Surabaya Ajak Berbagi di Hari Natal, Cukup Beli Boneka Beruang Batik Karya UKM
• Semangat Belajar Otodidak, Pria Tuna Daksa di Sidoarjo Berhasil Jadi Mekanik Handal
Dalam seminar di peringatan Hari Disabilitas Internasional itu, dihadirkan Aktivis Disabilitas Mukhanir Yasin Yusup.
Ia adalah penyandang disabilitas rungu yang sering menyampaikan pandangan dari tiap kegiatan. Menurut dia, orang tua punya peran besar dalam pendampingan penyandang disabilitas.
"Kuncinya ada di orang tua," kata Mukhanir. (SURYA/ Aflahul Abidin)