Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Bertandang ke Lamongan, Menteri Desa PDTT Bicara ini Tentang Desa Pancasila dan Peran PT

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar berharap akan lebih banyak kalangan perguruan tinggi

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Yoni Iskandar
surya/Hanif Manshuri
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) di Lamongan, Jumat (6/12/2019) siang 

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar berharap akan lebih banyak kalangan perguruan tinggi yang akan kerjasama terkait KKN Tematik dan penanganan hal - yang spesifik.

Sementara ini diakui Halim, sudah terdapat 99 persen perguruan tinggi yang telah bekerjasama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

"Jumlah itu sebenarnya bukan target, tapi berharap sebanyak - banyaknya perguruan tinggi," kata Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT), Abdul Halim Iskandar saat ditanya Surya.co.id sebelum membuka jambore inovasi cegah stunting dan apel KPM TPID dan KPM se-Lamongan di Waduk Gondang,Lamongan, Jawa Timur, Jumat (6/12/2019) siang.

Kerjasama perguruan tinggi terkait KKN Tematik dan penanganan hal-hal yang spesifik tidak hanya oleh perguruan tinggi negeri saja.

Namun juga perguruan tinggi swasta banyak yang terlibat.

" Yang banyak dari perguruan tinggi negeri," katanya kepada Tribunjatim.com.

Kakek Asal Sidoarjo Tewas Tersambar Kereta Api Setelah Buang Air Kecil di Sungai

VIRAL VIDEO Siswi SMA Mojosari Mabuk Asyik Berjoget, Polisi Turun Tangan, Kafenya Diminta Ditutup

Dina Oktavia Senang Disambangi Arumi Bachsin, Tuhan Pasti Memberikan Jalan

KKN Tematik ini akan diterapkan sesuai dengan permasalahan. Ia berharap perguruan tinggi yang terlibat akan terus bertambah.

Sebelum membuka jambore, Halim berkunjung ke Desa Pancasila yakni Desa Balun Kecamatan Turi Lamongan. Usai salat jamaah Jumat di Masjid Miftahul Huda Desa Balun, menteri dari PKB ini berdialog dengan jamaah salat.

Halim menilai Desa Balun luar biasa. Bahkan ia memberinya trade merek Desa Balun luar sebagai prototipe desa surga.

"Saya bilang salah satu prototipe desa surga, itu ada di Lamongan namanya desa balun," katanya.

Karena apa ? kalau warganya rukun, semua agama hidup nyaman di situ, berarti hubungan sosialnya sangat bagus.
Menurutnya, kalau sudah hubungan sosial bagus, pasti hidupnya nyaman. Kesalehan sosialnya pasti tinggi.

"Mungkin masih ingat dulu saya sama pakde Karwo ngangkat piksi kesalehan sosial untuk jawa timur," ungkapnya.

Nah, ukuran-ukuran kesalehan itu, termasuk adalah komunikasi sosial.

"Makanya saya mengatakan, kalau mau tahu Indonesia, nggah usah jauh-jauh datang saja ke Desa Balun, " ungkapnya kepada Tribunjatim.com.

Dan Desa Balun itulah Indonesia yang sebenarnya. Guyub, rukun, semua agama bisa menjalankan ibadahnya dengan senyaman-nyamannya.

Itu, tambahnya, bisa dijadikan salah satu prototipe. Karena menurut bupati memang sulit ditiru/

"Tapi bukan berarti tidak bisa. Sulit ditiru iya, tapi bukan berarti tidak bisa. Kalau dulu nenek moyang bisa kenapa kita nggak bisa," katanya.

Halim optinis bisa saja ditiru, mungkin dirintis hari ini dirasakan oleh anak - cucu seratus tahun mendatang.

Ia berharap mudah - mudahan itu menjadi warisan nenek moyang yang hari ini milenial misalnya, sehingga itu menjadi salah satu prototipe desa surga yang memiliki hubungan sosial yang sangat bagus.

" BUMDes, sudah bagus sih dan menjadi tujuan desa wisata juga luar biasa," katanya.

Hubungan sosial antar umat beragama di desa ini sudah bagus dan patut untuk dicontoh oleh desa-desa lain yang ada di Indonesia.
Halim juga mengajak semua orang untuk berkunjung ke Desa Balun agar bisa memahami Indonesia yang sesungguhnya dimana semua umat hidup rukun dan damai dan kesalehan sosial terjaga di desa ini.

Perlu diketahui, Desa Balun sendiri selama ini dikenal luas dengan julukannya sebagai desa pancasila. Pasalnya, di desa ini hidup rukun 3 agama, yaitu Islam, Kristen dan Hindu. Kesalehan sosial di desa ini juga nampak dari tempat ibadah 3 agama ini yang berdampingan secara damai. (Hanif Manshuri/Tribunjatim.com)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved