Janda Sumenep Bikin Video Tanpa Baju, Psikolog Madura Ungkap Pesan Tersembunyi, 'Bukan Eksibisionis'
Psikolog Madura, Nyimas Rabbiany, membongkar pesan tersembunyi perilaku ZA, janda asal Sumenep yang nekat bikin video dirinya sendiri tanpa busana.
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Adi Sasono
Laporan reporter TribunJatim.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNJATIM.COM, SUMENEP - ZA, seorang janda asal Sumenep Madura baru saja menarik perhatian netizen dengan video polos tanpa baju.
Perempuan berusia 31 tahun itu kini ditahan Polres Sumenep karena dianggap menyebarkan konten pornografi pada Sabtu (7/12/2019).
Menanggapi hal ini, psikolog asal Sumenep, Madura, Nyimas Rabbiany, pun memberikan pendapatnya soal dugaan mengapa ZA membuat video tanpa busana yang berdurasi 2 menit 40 detik itu.
• Alasan Janda Madura Rekam Videonya Tanpa Busana & Telanjur Viral, Awalnya Sepele, Nasib Kini Miris
• Rekam Video Janda Madura Tanpa Busana, Wanita Berusia 31 Tahun Ini Terjerat UU Pornografi
Seperti diketahui ZA ditangkap aparat Polres Sumenep setelah tampil tanpa busana dalam video berdurasi 2 menit 40 detik yang tersebar di internet itu.
Namun hingga kini penyidik Polres Sumenep mengaku masih mendalami motif ZA membuat video tanpa busana itu dan mengirimkan ke orang lain.
Kasat Reskrim Polres Sumenep, AKP Tego S Marwoto menyampaikan, file (berkas) video ZA itu tersimpan di galeri ponselnya sendiri.
"Videonya itu sebenarnya disimpan di galeri," kata Tego S Marwoto pada TribunMadura.com, Senin (9/12/2019).
Tego S Marwoto melanjutkan, video ZA itu kemudian terkirim ke seseorang dan setelah itu penyebarannya di dunia maya tidak bisa dibendung lagi.

"Terus video itu sempat terkirim ke seseorang, nah seseorang ini yang kemudian menyebarkan," ungkapnya.
Soal siapa yang dikirimi video oleh ZA dan kemudian menyebarkannya, Tego mengatakan, polisi masih mendalaminya.
Motif tersembunyi
Meski polisi belum mengungkap motif ZA, psikolog Nyimas Rabbiany punya pendapat sendiri.
Nyimas Rabbiany, psikolog alumnus Untag Surabaya itu menduga, ZA membutuhkan perhatian khusus dari lawan jenisnya, laki-laki.
"Semua perilaku telanjang itu dilakukan untuk mendapat perhatian dari lawan jenis, terutama pasangannya," kata Nyimas Rabbiany pada TribunMadura.com, Selasa (10/12/2019).
Psikolog alumnus Untag Surabaya ini memastikan, dalam kajiannya jika perilaku perbuatan janda berinisial ZA dalam video ini bukan gangguan ekshibisionis atau kecenderungan untuk memamerkan tubuh.
• Geger Video Janda Sumenep Rekam Video Tanpa Busana di Kamar, Kirim ke Pria Malah Berujung Bencana
• Video Syur Janda Tanpa Busana Asal Desa Larangan Barma Tersebar, Polres Sumenep: Ada Seseorang!
"Ini bukan kasus ekshibisionis. Namun ini karena status perempuan ini punya kecenderungan ingin diterima keberadaan dirinya sebagai perempuan utuh," katanya.
Menurut Nyimas Rabbiany, perubahan sosial yang dialami seorang perempuan yang menjadi janda ini membutuhkan proses adaptasi yang memerlukan kematangan emosi yang cukup.
"Karena menjadi gadis, menjadi istri, dan sampai menjadi seorang janda ini ada perubahan secara sosial yang mempengaruhi, baik penghargaan rasa percaya diri, penerimaan sosial dan masih banyak lagi," paparnya.
Menjadi seorang janda kata Nyimas Rabbiany tidaklah mudah, karena akan menjadi stigma negatif di Masyarakat.
"Perempuan menjanda itu cenderung menjadi obyek seksual laki - laki dan stereotipe masyarakat yang mempengaruhi," katanya.
Secara psikologis katanya, ketika menjadi janda, perempuan punya kecenderungan untuk mencari perhatian dari lawan jenis menjadi lebih besar. Baik mulai dari perawatan wajah, tubuh, pakaian, dan lainnya.
"Secara tidak sadar mereka juga ingin mendapatkan perhatian seperti saat masih gadis, dan menunjukkan bahwa mereka masih eksis," katanya.