VIRAL Video 7 Pria Seret Paksa Wanita NTT Buat Dinikahkan, Dijuluki 'Kawin Tangkap', Lihat Endingnya
Sebuah video singkat memperlihatkan adegan menegangkan ketika seorang perempuan diseret paksa oleh 7 orang pria saat ia sedang duduk-duduk di kosnya.
Penulis: Ignatia | Editor: Adi Sasono
TRIBUNJATIM.COM - Sebuah video singkat mendadak ramai dibicarakan di media sosial.
Video singkat itu menunjukkan adegan pemaksaan segerombolan pria terhadap seorang wanita.
Adegan menegangkan adalah ketika seorang perempuan diseret paksa oleh 7 orang pria saat ia sedang duduk-duduk di depan kosnya.

Apa yang sebenarnya terjadi? Simak selengkapnya.
Dikutip TribunJatim.com dari Sosok.ID, video itu awal tersebarnya di media sosial Twitter.
Sudah beredar semenjak Jumat (6/12/2019).
Awalnya, perempuan itu duduk di depan kosnya, lalu segerombol pria datang.
Sekelompok warga laki-laki yang tiba-tiba datang ke tempatnya.
• 4 Warung Makan Paling Viral di Medsos Tahun 2019, Ada Warung Rujak Cingur Bu Mella dan Takoyaki Solo
Kemudian, perempuan itu dipaksa untuk menuruti dan mengikuti mereka.
Diduga wanita akan dibawa ke tempat seorang pria yang ingin menikahinya.
Dalam narasi yang disebutkan di video, dikatakan bahwa tindakan itu merupakan praktik kebudayaan Kawin Tangkap di Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT).
'Twitter please do your magic! Ini salah satu praktik kebudayaan di Sumba, NTT hari ini.
Orang-orang biasayanya menyebut sebagai kawin tangkap.

Seorang perempuan ditangkap dan dibawa oleh beberapa pria dewasa untuk dijadikan istri tanpa ada persetujuan si perempuan,' tulis pihak pengunggah video, Rally Tsog, @RallyTsog dalam twitnya.
Hingga berita ini diterbitkan, video singkat pemaksaan pada seorang wanita itu sudah di-retweet sebanyak 12.973 kali.
Setelah video ini menjadi viral dan ramai dibicarakan di media sosial, akhirnya Pemerhati Budaya Sumba pun angkat bicara.
Hal itu seperti yang disampaikan lewat Kompas.com, Pater Robert Ramone mengkonfirmasi kebenaran video tersebut.
"Tepat tanggal 6 Desember kurang lebih jam 06.30 WITA pria datang ke kos bersama keluarga dan membawa wanita (M) itu," ujar Pater saat dihubungi Kompas.com pada Minggu (8/12/2019).
• Viral Uang Pecahan Rp 50.000 Palsu Diduga Beredar di Brebes, Ini Cara Bedakan Uang Palsu dan Asli
Pater menambahkan bahwa wanita berinisial M tersebut telah hidup bersama dengan seorang pria berinisial W selama setahun di rumah kos itu.
"Sudah proses adat dan hampir selesai, namun dalam perjalanan hubungan ada problem (mau pisah)," ujar Pater, dikutip dari Kompas.com.
Saat menemukan permasalahan kedua belah pihak telah melakukan pertemuan untuk membahasnya sesuai dengan adat yang berlaku, namun belum ada solusi.
Berdasarkan keterangan dari perempuan tersebut, Pater menyampaikan bahwa masalah tersebut bermula sejak Juli 2019 hingga saat ini.
Bahkan beberapa kali pihak dari pria mendatangi wanita di kosnya untuk mengajak si wanita kembali ke pelukan kekasihnya.
Tak hanya sampai disitu, pemilik indekos pun juga andil bagian untuk menasehati si wanita agar dapat menyelesaikan masalah pribadinya tersebut.
Dikatakan bahwa warga juga sudah mulai terganggu karena sering ada cekcok di rumah indekos yang ditinggali oleh M.
Kemudian, ketika M sedang duduk di depan kos, warga sekitar memboyongnya ke suatu tempat untuk dipertemukan kepada W.
Persis seperti yang terekam dalam video viral yang beredar baru-baru ini.
Simak videonya berikut:
Respons Keluarga Korban M
Namun, keluarga M yang tak terima anak perempuannya mendapat perlakuan seperti itu langsung W ke polisi.
Saat ini wanita tersebut telah kembali ke keluarganya sebut Pater.
"Keluarga wanita mengikuti serta melaporkan W ke polisi. Tak lama setelah itu, M sudah kembali ke keluarganya," ujar Pater, dikutip dari Kompas.com.
Ia juga menyampaikan bahwa permasalahan itu dikembalikan ke pihak keluarga untuk diselesaikan secara musyawarah dan mufakat.
"Kurang lebih pukul 21.00 WITA, pihak wanita kembali ke kos bersama keluarga untuk pamit dan kembali ke keluarga," terang dia, dikutip dari Kompas.com.
Menurut Pater, video yang beredar di media sosial merupakan rekaman yang dibuat oleh keluarga pihak wanita yang saat itu ada di tempat kejadian.
• CERITA di Balik Video Polisi Lumpuh Digendong Istri, Terkuak Kemesraan saat Masa Lalu, Pantas Viral
Budaya Sumba yang Sebenarnya
Melansir dari Kompas.com, menurut Rumah Budaya Sumba (RBS) sekaligus Pusat Budaya Sumba mengungkapkan mengenai kasus penculikan perempuan di Sumba sudah jarang dilakukan di era sekarang.
"Sepengetahuan saya era 70-80 penculikan terjadi dengan beberapa alasan, yakni kesepakatan tidak terjadi di antara dua keluarga wanita dan laki sementara pasangan muda saling suka," ujar Pater, dikutip dari Kompas.com.
"Kesepakatan hanya terjadi satu pihak saja misalnya hanya pihak laki saja, maka sebagai jalan pintas kawin lari/paksa," lanjut dia, melansir dari Kompas.com.
• Jelang Akhir Tahun 2019, MPM Jatim & NTT: Konsisten Membina dan Tetap Dukung Para Tim Pembalap

Pater juga menambahkan bahwa tak hanya muda mudi yang melakukan hal tersebut, tetapi bisa juga terjadi pada wanita bersuami atau direbut dari suaminya.
Namun, hal serupa telah jarang terjadi sampai detik ini di Sumba.
"Patut dicatat bahwa penculikan hanya terjadi di antara mereka yang saling kenal. Orang asing tidak pernah terjadi penculikan," katanya lagi, dikutip dari Kompas.com.
• VIRAL Perjuangan Suci, Istri Polisi Gendong Suami Lumpuh, Aksinya Dipuji Polri, Lihat Potret Cantik
• Alasan Janda Madura Rekam Videonya Tanpa Busana & Telanjur Viral, Awalnya Sepele, Nasib Kini Miris
• VIRAL Terkuak Fakta Rumah Orang Kaya di Sinetron, Sosok Pemilik Asli hingga Tarif Sewa Fantastis
• Usai Viral Tak Bisa Kupas Kulit Buah Salak, Nia Ramadhani Kembali Trending karena Bisa Setrika Baju