Ikan di Sungai Bengawan Solo Mendadak 'Mabuk, Warga Gresik Ramai Mengambili, 'Komboan Ini'
Ikan di Sungai Bengawan Solo yang melintasi wilayah Gresik mendadak mabuk.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNGRESIK.COM, GRESIK - Ikan di Sungai Bengawan Solo yang melintasi wilayah Gresik mendadak mabuk.
Fenomena ikan mendadak mabuk ini membuat warga menangkap ikan yang mengapung tersebut.
Pantauan di lapangan, warga menggunakan alat seadanya menangkap ikan di sepanjang desa pinggiran Sungai Bengawan Solo.
• PSG Gresik Lolos ke Babak 8 Besar, Drama Adu Penalti Sempat Warnai Laga Lawan Perseden Denpasar
Sebab, fenomena ini hanya beberapa jam saja.
Karena arus air cukup deras.
"Komboan ini, ikannya mabuk jadi mengapung begitu," ujar Syafiq (35) warga Dusun Langkir, Desa Dukuhkembar, Dukun, Jumat (20/12/2019).
• Mau Menyalip dari Bahu Jalan, Kakek Ini Malah Terjatuh & Tewas Terlindas Roda Truk Trailer di Gresik
Beberapa warga mencari ikan dengan memakai alat seperti susok, jaring dan jala.
Desa di Kecamatan Dukun yang dilalui aliran Bengawan Solo yakni Desa Tiremenggal, Dukuhkembar, Madumulyorejo, Jrebeng, Baron dan Padang Bandun.
"Ini dapat Ikan yang didapat warga ada ikan Beong, Mujaer, Montoh, Arengan dan Keting," tuturnya.
• Warga Sumenep Mau Daftar Haji Sekarang? Calon Jemaah Harus Tunggu hingga 28 Tahun ke Depan
Sementara itu, Kepala Desa Jrebeng, Suja'i mengaku fenomena 'komboan' yang membuat banyak ikan mabuk dan mengapung ini berlangsung sekitar dua jam.
"Mulai jam 08.00 WIB tadi, sekarang airnya sudah normal cuman arusnya deras," kata dia.
Lanjut Suja'i, air Sungai Bengawan Solo saat komboan berwarna merah kecoklatan.
• Fenomena Halo Matahari Muncul di Malang, Ada Bulatan Cincin Mirip Pelangi, BMKG Beberkan Faktanya
Kini, air sudah normal kembali.
"Mungkin komboannya sudah pindah ke timur. Arah Sembayat," kata dia.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), M Najikh mengatakan fenomena komboan itu tidak ada pengaruh dengan limbah.
• Kamar Kos Rp 15 Ribu per Jam di Tulungagung, Pemilik Bisa Rentalkan Tempatnya Empat Kali Sehari
"Bukan limbah. Itu kewenangannya Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo," ucapnya saat dikonfirmasi.
Pria berkacamata ini menegaskan, pihaknya telah menyurati kecamatan yang dilintasi Sungai Bengawan Solo untuk tidak menggunakan air tersebut sementara waktu.
"Terutama untuk mandi. Sudah kita uji lab kan minimal 10 hari," tutup Najikh. (Willy Abraham)
• Postingan Terakhir Mahasiswa UB Malang Sebelum Hilang Terseret Ombak Pantai Watu Leter, Heartless