Buntut Kecelakaan Maut di Pasuruan, Polda Jatim Bakal Pantau Khusus Truk Trailer Angkut Alat Berat
Buntut Kecelakaan Maut di Pasuruan, Polda Jatim Bakal Pantau Khusus Truk Trailer Angkut Alat Berat.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Sudarma Adi
Buntut Kecelakaan Maut di Pasuruan, Polda Jatim Bakal Pantau Khusus Truk Trailer Angkut Alat Berat
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tujuh orang tewas akibat kecelakaan maut di Pasuruan atau Jalan Raya Surabaya-Malang, Desa Sentul, Purwodadi, Minggu (22/12/2019) kemarin.
Mereka meregang nyawa setelah dihantam bodi kendaraan trailer bernopol S-9066-UU yang bermuatan alat berat jenis Eskavator.
Ada korban yang tewas karena benturan keras bodi truk trailer, dan ada pula yang tewas karena tergencet bodi eskavator yang terlepas atas penampang trailer.
• Polda Jatim Klaim Kasus Kejahatan & Fatalitas Kecelakaan Menurun, Tapi Narkoba Masih Dominan
• Polda Jatim Prioritaskan Empat Pengamanan Ini, Sambut Momen Liburan Nataru, Simak!
• 2 Hari Jelang Malam Misa, Polda Jatim Sterilisasi Keamanan Gereja,Terjunkan 200 Personel Gegana
Insiden itu membuat pihak Ditlantas Polda Jatim kembali mengkaji kembali prosedur pengangkutan alat berat yang melintas di jalan raya.
Apalagi, berkaca dari insiden kelam itu, penyebab mobil menghantam pengendara lain, dikarenakan kondisi rem truk trailer dalam keadaan tidak berfungsi alias blong.
Atas dasar itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan menuturkan, pihaknya akan melakukan penertiban langsung terhadap kendaraan yang berukuran besar, termasuk truk trailer pengangkut alat berat.
"Kami sudah lakukan kegiatan, di H-2 kami sudah kerahkan seluruh anggota, kemarin ada kejadian di Pasuruan," katanya di Mapolda Jatim, Senin (23/12/2019).
Luki mengaku belum ada rencana membuat regulasi khusus yang mengatur kendaraan besar apalagi yang mengangkut alat berat.
Pihaknya melalui Ditlantas Polda Jatim akan langsung melakukan patroli khusus yang akan menghentikan kendaraan bermuatan besar di jalanan selama momen natal dan tahun baru (Nataru).
"Mungkin akan kami pantau khusus atau dalam kepadatan kami akan hentikan dulu. Atau mungkin akan kami cek kondisi kendaraan tersebut," pungkasnya.