BWF Pilih 11 Wonderkid Bulu Tangkis Tahun 2019, Ada 3 Pemain dari Indonesia
Badminton World Federation (BWF) pun telah memilih 11 pemain junior yang dianggap potensial selepas Kejuaraan Dunia Junior 2019.
Tumbuh besar di tengah keluarga pecinta bulu tangkis menjadi keuntungan tersendiri bagi Christo Popov dalam meniti karier di dunia tepok bulu.
Pencapaian Popov pada 2019 semakin mentereng semenjak dia berhasil lolos ke final Kejuaraan Dunia Junior sebelum takluk dari juara bertahan Kunvalut Vitidsarn (Thailand).
Menjadi tunggal putra pertama yang lolos ke final Kejuaraan Dunia Junior sejak Viktor Axelsen pada 2011, Popov yang bertangan kidal diyakini punya masa depan cerah.
• Janjikan Kenalkan Pelatih Baru sebelum Natal, Arema FC hingga Kini Masih Adem Ayem
4. Indah Cahya Sari Jamil (Indonesia) - 17 tahun
Indah Cahya Sari Jamil memiliki pencapaian mentereng setelah menjadi juara dunia ganda campuran bareng Leo Rolly Carnando pada 2018.
Indah dan Leo hampir mengulangi prestasi mereka di ajang yang sama pada tahun 2019. Sayangnya, mereka takluk pada partai final.
Tidak mengejutkan apabila PBSI kembali memanggil gadis kelahiran Makassar itu ke dalam skuat Pelatnas 2020. Indah masuk ke kelas pratama bersama pemain junior lainnya.
Indah saat ini berpasangan dengan Ghifari Anandaffa Prihardika semenjak Leo difokuskan tampil di sektor ganda putra bersama Daniel Marthin.
5. Brian Yang (Kanada) - 18 tahun
Brian Yang menjadi pemain tunggal putra yang menghuni peringkat teratas level junior versi BWF bersama Kunvalut Vitidsarn dan Christo Popov.
Yang telah mengikuti lebih dari 20 turnamen sepanjang 2019 dan mencatat hasil bagus dengan gelar juara di Canada, Peru serta menjadi finalis Turkey Open International Series.
• Satu Pemain Asing Persela Butuh Istirahat Setelah Mengantarkan Timnya Bertahan di Liga 1 2019
6. Kunvalut Vitidsarn (Thailand) - 18 tahun
Kunvalut Vitidsarn memperkenalkan dirinya kepada dunia bulu tangkis dengan cara yang sama seperti seniornya, Ratchanok Intanon.
Prestasi menakjubkan ala Intanon dibukukan Vitidsarn dengan memenangi Kejuaraan Dunia Junior sebanyak tiga kali secara beruntun pada 2017-2019.
Kelas Vitidsarn pun tampaknya bukan lagi turnamen junior setelah dia hampir selalu berhasil menjadi juara.