Ibu di Kediri Tega Bunuh Putrinya yang Berkebutuhan Khusus, Ngaku Dapat Bisikan Gaib, Nasibnya Kini?
Ibu di Kediri Tega Bunuh Putrinya yang Berkebutuhan Khusus, Ngaku Dapat Bisikan Gaib, Nasibnya Kini?
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Januar
Ibu di Kediri Tega Bunuh Putrinya yang Berkebutuhan Khusus, Ngaku Dapat Bisikan Gaib, Nasibnya Kini?
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Diduga depresi, Lasi warga Desa Manggis, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri tega bunuh anak kadnungnya sendiri Putri Wulandari (18), pakai pisau dapur.
Dikonfirmasi awak TribunJatim.com, Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Gilang Akbar saat dikonfirmasi, pelaku pada Sabtu (28/12/2109) pagi telah dirujuk ke RSJ Lawang Kabupaten Malang.
"Pelaku dibawa di RSJ Lawang untuk mendapat rekam medis," jelasnya.
Lasi membunuh remaja putrinya yang berkebutuhan khusus itu dengan luka sayatan di bagian lehernya, Jumat (27/12/2019) malam.
• Banjir Bandang dan Pohon Tumbang Landa Kabupaten Kediri
Informasi yang dihimpun awak TribunJatim.com, korban Putri merupakan anak kandung dari pasangan Meseran dan Lasi.
Namun sejak kecil, Putri tidak tumbuh normal, karena mengalami berkebutuhan khusus.
Sehari-hari, Putri yang hanya bisa tiduran di kasur rumahnya dirawat oleh Lasi dan keluarganya.
Saat petugas tiba di rumah korban, di dalam kamar ditemukan sebilah pisau dapur yang masih berlumuran darah.
Korban ditemukan terlentang di kasur dengan kondisi telanjang.
Lasi sendiri juga sedang tiduran di dekat kasur anaknya tanpa meperlihatkan ekspresi sedih.
Menyaksikan kedatangan petugas, perempuan paruh baya itu hanya terdiam membisu.
Sejumlah warga menuturkan, kondisi Lasi sendiri memang pernah mengalami depresi.
Malahan beberapa tahun silam, Lasi pernah mencoba melakukan percobaan bunuh diri, namun digagalkan keluarganya.
Diduga, pembunuhan itu terjadi karena gangguan kejiwaan Lasi kambuh, sehingga pelaku tega menganiaya dengan menyayat leher anak kandungnya sendiri hingga meninggal.
Petugas selanjutnya membawa pelaku untuk diamankan ke Mapolres Kediri.
Mengingat pelaku memiliki riwayat gangguan kejiwaan dilakukan observasi di rumah sakit jiwa.
Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Gilang Akbar saat dikonfirmasi menjelaskan, pelaku pada Sabtu (28/12/2109) pagi telah dirujuk ke RSJ Lawang Kabupaten Malang.
"Pelaku dibawa di RSJ Lawang untuk mendapat rekam medis," jelasnya.
Dapat Bisikan Gaib, Beberapa Kali Coba Bunuh Diri
Lasi, ibu kandung yang tega menyanyat leher anak kandungnya Putri Wulandari (18) hingga meninggal merupakan pasien Poli Jiwa RS Amelia Pare, Kabupaten Kediri.
Pelaku dari diagnosis menderita schizophrenia yang telah ditangani dokter spesialis jiwa di Poli Jiwa RS Amelia.
Arwani, Kabid Kesehatan Jiwa Kantor Dinkes Kabupaten Kediri saat dikonfirmasi menjelaskan, Lasi memang belum masuk dalam data base penderita jiwa di Kabupaten Kediri.
Namun, Lasi merupakan pasien yang telah ditangani Poli Jiwa RS Amelia Pare.
"Pasien telah melakukan kontrol rutin dan kondisinya sudah stabil terkendali," jelas Arwani, Sabtu (28/12/2019).
Dijelaskan, sesuai laporan dari Puskesmas Puncu, Lasi selama berkunjung ke Puskesmas Puncu belum pernah menunjukkan tanda -tanda menderita gangguan jiwa berat, sehingga tidak masuk daftar orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Namun tidak memungkiri kemungkinan adanya depresi dari yang bersangkutan akibat kondisi keluarganya.
Dari penjelasan perangkat desa, Lasi telah beberapa kali melakukan percobaan bunuh diri.
Kejadian terakhir, pelaku mencoba mencebur ke dalam sumur.
Dari pengakuan sementara Lasi, melakukan aksinya menghabisi anak kandungnya karena mendapatkan bisikan gaib.
"Sejak kena stroke kondisinya memang tidak stabil," ungkap Sunar.
Sementara Putri Wulandari, korban pembunuhan yang dilakukan ibu kandungnya sesuai data di Puskesmas Puncu remaja berkebutuhan khusus karena mengalami keterbelakangan mental.
Korban menderita epilepsi dan keterbelakangan mental serebral sejak kecil dan sudah dirujuk untuk dirawat rutin di Poli Saraf RSUD Pare.
Saat ini petugas penyidik Polres Kediri telah membawa Lasi untuk dilakukan observasi kondisi kejiwaannya di RSJ Lawang, Kabupaten Malang.
Diberitakan sebelumnya, Lasi telah menyanyat leher anak kandungnya yang mengalami kebutuhan khusus hingga meninggal. Korban ditemukan dalam kondisi telanjang di kamar rumahnya. (dim)