Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Jenazah Koki Mie Setan Dimas Nur Sarifudin Tiba di Rumah Duka, Kerabat dan Tetangga Berdatangan

Jenazah Dimas Nur Sarifudin (20), juru masak Restoran 'Mie Setan' Mulyorejo tiba di rumah duka, Jalan Mulyorejo Utara No 43, Mulyorejo, Surabaya.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNJATIM.COM/LUHUR PAMBUDI
Jenazah Dimas saat disemayamkan di rumah duka milik neneknya. Dan Ima, nenek Dimas, hanya meratapi sayu tubuh cucunya itu sesekali menerawang ke langit-langit rumahnya 

Mulai dari teman dan para tetangga tak ingin ketinggalan menyedekahkan doa pada Dimas Nur Sarifudin untuk yang terakhir kali.

Dimas Nur Sarifudin dikenal cekatan, sigap dan tanggap saat dimintai bantuan warga sekitar atau pun rekannya.

"Kalau ada kerja bakti dia langsung ikut, enggak nunggu disuruh, cekatan," ujarnya.

"Kalau ada yang ngajak 'mas ayo ngancani aku'. ya berangkat. Kalau ada yang butuh dia sering dia tanggap," imbuhnya.

Seingat Rini, pernah suatu ketika Dimas diajak oleh seorang tetangga untuk menjemput anaknya yang tak berani pulang seorang diri karena ada razia kendaraan bermotor kepolisian di kawasan Jalan Pahlawan Surabaya.

Ajakan itu memang terdengar sepele, tapi Dimas Nur Sarifudin tak menyepelekannya.

"Kalau ada temannya gak berani pulang karena ada tilangan, dia bantu 'mas ayo ponakanku ga berani pulang. Ayo jemput'.
Ya dia mau," terangnya.

Ingat! Tilang Elektronik di Surabaya Akan Diterapkan Mulai Januari 2020

Tragedi Bercinta Berujung Tragis, Organ Vital Pria Menghitam hingga Kesakitan, Sebabnya Tak Sengaja

Dimas Nur Sarifudin juga dikenal aktif dalam setiap kegiatan Karang Taruan setempat.

Dimas Nur Sarifudin enggan dimasukkan ke dalam suatu divisi kerja fungsional organisasi.

"Teman karang taruna datang. Aktif di kartar. 'wes aku jangan dijadikan apa-apa tapi kalau ada acara aku bantu' gitu kata dia," tuturnya.

"Kemarin dia minta jadi kembang mayang. Dia 'aku pingin jadi kembang mayang lho, pengen'. Ya udah dituruti aja," tambahnya.

Diingatkan kembali sosok Dimas Nur Sarifudin , pelanggan warkopnya yang ceria, Rini mengaku tak berupaya tegar membendung air matanya.

Ia sudah saya anggap seperti anaknya sendiri.

"Dia kalau sama saya curhat apa saja. Ya soal apa saja. Udah saya anggap kayak anak sendiri," jelasnya.

Sekitar pukul 00.30 WIB, selepas disholatkan di sebuah masjid yang berjarak tak lebih 50 meter dari kediaman neneknya, keranda mayat Dimas dipanggul belasan pemuda bergantian.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved