Jenazah Koki Mie Setan Dimas Nur Sarifudin Tiba di Rumah Duka, Kerabat dan Tetangga Berdatangan
Jenazah Dimas Nur Sarifudin (20), juru masak Restoran 'Mie Setan' Mulyorejo tiba di rumah duka, Jalan Mulyorejo Utara No 43, Mulyorejo, Surabaya.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Elma Gloria Stevani
Lalu mereka berjalan seirama membelah jalan desa, diikuti puluhan warga berduyun-duyun mengiringi jenazah seraya melafadzkan tahlil seirama dengan hentakkan langkah kaki ke tempat pemakaman umum.
• Pernikahan Kakek Kaya 70 Tahun & Gadis Perawan Dulu Heboh, 9 Bulan Lalu Cerai, Penyesalan Terkuak
• VIRAL Jawaban Prajurit TNI Ditanya Panglima Alasan Jadi Marinir, Hadi Tjajanto Syok, Disambut Tawa
Adapun Dimas Nur Sarifudin menjadi satu di antara lima korban luka bakar akibat ledakan tabung elpiji 12 Kg.
Diantaranya, Alansya Aji Wardana (31) warga Mulyorejo. Mustofa Indri (20) warga Mulyorejo, Surabaya. M. Putra Amirul Mu'minin (25) warga Mulyorejo, Surabaya. Dwi Darma Putra (25) warga Gubeng. Dan, Dimas Nur Syarifudin (20) warga Gubeng.
Warung kopi yang kerap kali dikunjungi oleh Dimas Nur Sarifudin adalah warung kopi milik Rini.
Semasa hidupnya, Dimas Nur Sarifudin sangat menyukai kopi pahit.
Rini sempat menangkap beberapa perangai aneh dari pelanggannya itu.
Rini mengungkapkan, Dimas mengaku, kepadanya sangat senang bekerja di tempat Resto 'Mie Setan'.
Menurut pengakuan Rini, Dimas Nur Sarifudin sangat nyaman dan merasa akrab dengan para pegawai yang lain.
Tak jarang, meski waktu shif kerjanya sudah tandas, Dimas Nur Sarifudin kerap meluangkan waktunya membantu teman-temannya yang lain di dalam restoran.
"Kamis malam itu dia ketempatku, tapi enggak beli apa-apa. Dia ngeluh 'bun badanku sakit semua. Saya bilang, 'kerja itu ada liburnya'. Dia 'enggak bun sungkan (malu, red) sama anak-anak," kata Rini saat ditemui TribunJatim.com di depan rumah duka, Minggu (29/12/2019).
Namun yang tak habis pikir bagi Rini, hari Kamis (26/22/2019) kemarin, seakan Dimas Nur Sarifudin telah berpesan bahwa dirinya akan meninggal di resto tempat dirinya bekerja.
"Dia bilang, 'daripada nganggur saya tak bantu teman, disini sepi'. Saya bilang 'tumben kerja kok betah. Biasanya kan pindah pindah'. Dia 'sampai mati aku di mie setan'. Ternyata meninggal juga," jelasnya.
Jumat (27/12/2019) kemarin, setahu Rini, Dimas Nur Sarifudin saat itu mendapat jatah shift kerja pagi.
Artinya, sore hingga malam hari, Dimas Nur Sarifudin bebas tugas.
• Kawasaki W175TR Punya Mesin yang Sama dengan W175, Apa yang Diubah? Simak Spesifikasi Lengkapnya!
• KAWASAKI W175TR Resmi Meluncur di Surabaya, Intip Spesifikasi dan Harganya!
Dimas Nur Sarifudin telah kembali pulang ke rumah neneknya, Ima yang ditinggali selama ini, pada sore harinya.
Namun aneh, beberapa menit menjelang resto tutup pukul 23.00 WIB, ungkap Rini, Dimas Nur Sarifudin justru berangkat kembali ke resto dengan alasan mengembalikan motor rekan yang dipinjamnya.