Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Mie Setan Mulyorejo Kebakaran

Kisah Pilu Masa Kritis Koki Mie Setan Mulyorejo di RS Unair, Mukanya Bengkak & Nangis Saat Ditalqin

Kisah Pilu Masa Kritis Koki Mie Setan Mulyorejo di RS Unair, Mukanya Bengkak & Nangis Saat Ditalqin.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/LUHUR PAMBUDI
Jenazah Dimas saat disemayamkan di rumah duka milik neneknya. Dan Ima, nenek Dimas, hanya meratapi sayu tubuh cucunya itu sesekali menerawang ke langit-langit rumahnya 

Kisah Pilu Masa Kritis Koki Mie Setan Mulyorejo di RS Unair, Mukanya Bengkak & Nangis Saat Ditalqin

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dimas Nur Sarifudin (20) juru masak menjadi korban tewas kedua akibat luka bakar ledakan tabung elpiji 12 kilogram dalam kasus Mie Setan Mulyorejo kebakaran di Surabaya, Jumat (27/12/2019) kemarin.

Korban tewas pertama, Alansya Aji Wardana (31) warga Mulyorejo, yang tak lain adalah rekan Dimas sesama koki.

Alansyah akhirnya menghembuskan nafas terakhir sehari berselang tujuh jam dirawat intensif di RS Universitas Airlangga (Unair), pukul 06.00 WIB, Sabtu (28/12/2019).

Jenazah Koki Mie Setan Dimas Nur Sarifudin Tiba di Rumah Duka, Kerabat dan Tetangga Berdatangan

Terungkap Firasat Aneh Koki Mie Setan Mulyorejo, Sebelum Kebakaran, Sampai Mati Aku di Mie Setan

Dimas Nur Sarifudin Jadi Korban Kebakaran Mie Setan Mulyorejo, Dikenal Sosok yang Gemar Kopi Pahit

Pemilik warung kopi (Warkop) langganan Dimas, Rini (58) menceritakan kondisi terakhir Dimas menjalani perawatan hingga menjelang masa kritisnya.

Minggu (29/12/2019) siang, Rini mengaku bersama beberapa tetangga secara rombongan menjenguk Dimas di RS Unair.

Setibanya di ruang tempat Dimas dirawat, ungkap Rini, kondisi Dimas begitu memprihatinkan.

"Aku tadi ke sana, Minggu (29/12/2019). Siang Jam 11 mukanya bengkak. Padahal kemarin masih wajahnya Dimas," katanya saat ditemui TribunJatim.com di depan rumah duka, Senin (29/12/2019) dini hari.

UPDATE 5 Korban Kebakaran Mie Setan Mulyorejo, Satu Tak Selamat dari Luka Bakar 80%, Meninggal Dunia

Lantaran begitu iba dengan kondisi Dimas, Rini mencoba memotivasi Dimas untuk tetap bertahan dengan rasa sakit yang dideritanya.

"Dimas yang kuat ya. Nanti kalau sembuh cangkruk di warung bunda lagi. Terus aku pandu talqin 'Laillahaillallah'. Terus matanya keluar air mata. Saya enggak kuat, terus saya keluar nangis," jelasnya.

Namun upaya itu tak berbuah banyak, kondisi Dimas semakin kritis.

Bengkak yang ada pada wajahnya ternyata semakin menjadi-jadi hingga menutupi lubang hidungnya, dan menyulitkannya bernafas.

"Hidungnya kan bengkak. Jadi lobang hidungnya tertutup, terganggu pernafasan," terangnya.

Kemudian, lanjut Rini, pihak Dokter membuat lubang darurat ditenggorokan Dimas untuk memulihkan kondisi pernafasan yang sempat terganggu.

"Ternyata infeksinya terkena ke pembulu darah itu yg kena. Kalau infeksinya terkena ke pembulu darah ya sulit. Harapannya tipis," pungkasnya.

Dimas merupakan satu diantara kelima pekerja resto yang sempat dirawat intensi akibat luka bakar selama dua hari, sejak Jumat (27/12/2019).

Ia dikabarkan mengembuskan nafas terakhir tepat pukul 18.30 WIB, Minggu (29/12/2019).

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved