Angka Kriminalitas di Lamongan Menurun Drastis, Tapi Kasus Narkoba & Tersangka Malah Naik
Angka Kriminalitas di Lamongan Menurun Drastis, Tapi Kasus Narkoba & Tersangka Malah Naik.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Sudarma Adi
Angka Kriminalitas di Lamongan Menurun Drastis, Tapi Kasus Narkoba & Tersangka Malah Naik
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Angka kriminalitas di wilayah Polres Lamongan turun 240 kasus atau mencapai 33, 33 persen dibanding tahun 2018.
"Khusnudhonnya, angka kriminalitas itu jelas menurun, " kata Kapolres Lamongan AKBP Feby DP Hutagalung, Selasa (31/12/2019).
Realitanya, dari 720 kasus turun menjadi 480 kasus. Turunnya angka kriminal itu apa mungkin karena tindak pidana yang kecil - kecil, seperti kecurian ponsel yang tak dilaporkan, atau memang realitanya kasus kriminal di Lamongan menurun.
• Ruang Arsip Dinkes Lamongan Terbakar Saat Jam Kerja Berlangsung, Dipicu Minimnya Ventilasi Udara ?
• Di Penghujung Tahun, Polres Lamongan Lumpuhkan Komplotan Curanmor di 30 TKP
• Tanpa Pamit Seharian Tak di Rumah, Pria Lamongan Ini Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kebun Jati
Menurunnya angka kriminalitas di wilayah hukum Lamongan juga sebagai bukti anggota Polres Lamongan bekerja ekstra, sehingga mampu menekan angka kriminalitas.
Jumlah kriminalitas pada 2018 dapat diselesaikan sebanyak 494 perkara. Sedang pada 2019 sebanyak 480 kasus dan bisa terselesaikan sebanyak 295 perkara.
Selama kurun waktu 2019, jumlah tertinggi angka kriminalitas hanya terjadi pada bulan Mei sebesar 23 perkara dan Juni 28 perkara dengan tingkat penyelesaian 14 perkara .
Itu terungkap untuk 9 kasus diantaranya, kasus pencurian dengan kekerasan, pencurian dengan pemberatan, curanmor, penganiayaan berat, perjudian, pembunuhan, narkoba, ilegal logging dan uang palsu.
"Dibanding 2018, tahun 2019 jumlah kriminalitas menurun, " kata Feby.
Menyinggung Laka Lantas, jumlah laka sebanyak 973 kejadian, meninggal 192 orang, luka berat 11 orang dan luka ringan 1.267 orang dengan kerugian materiil Rp 2.114.700.000.
Laka lantas profesi pelakunya didominasi oleh karyawan swasta, menyusul pelajar, PNS, mahasiswa, sopir, Polri dan TNI.
Feby menambahkan, pihaknya patut berbangga dengan kinerja anggotanya yang telah mampu bekerja dan membuahkan hasil dengan pencapaian yang maksimal.
Namun diakui Feby, peningkatan terjadi pada kasus narkoba, pada 2018 jumlah kasus mencapai 62 kasus dengan 77 tersangka, 2019 meningkat 66 kasus dengan 81 tersangka.
Barang bukti yang diamankan, 170, 12 gram sabu - sabu, 595, 33 gram ganja, 14, 5 butir pil ekstasi, 1.100 butir pil carnhopen dan 13. 210 butir pil dobel L.
Sedangkan rangking kasus selama 2019. tertinggi kasus penipuan sebanyak 82 kasus, pencurian biasa 67 kasus, narkoba 66 kasus, curat 58 kasus dan curanmor sebanyak 51 kasus.