Berita Entertainment
VIRAL Petisi Copot Anies Baswedan, Imbas Banjir di Jakarta, Ada 199 Ribu Orang Sudah Tanda Tangan
VIRAL Petisi Copot Anies Baswedan, Imbas Banjir di Jakarta, Ada 199 Ribu Orang Sudah Tanda Tangan
TRIBUNJATIM.COM - Banjir yang melanda sejumlah daerah di Jakarta, Selasa (17/12/2019) lalu, menjadi sorotan banyak pihak.
Diberitakan sebelumnya bahwa Jakarta dan sekitarnya masih tergenang banjir hingga saat ini, Kamis (2/1/2020).
Curah hujan yang tinggi sejak Selasa (31/12/2019), menyebabkan banjir melanda kawasan Ibu Kota.'
• Basuki Hadimuljono Tolak Debat dengan Gubernur Anies Baswedan, Bahas Pelebaran Sungai Harus Diadakan
Gubernur DKI, Anies Baswedan pernah menjelaskan konsep mencegah banjir saat debat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta putaran kedua.
Namun nyatanya banjir masih mengepung sebagian wilayah Jakarta dan sekitarnya Jumat (3/1/2020) siang.
Dikutip dari TribunSolo.com, data terbaru, korban yang meninggal akibat banjir mencapai 43 korban dan sembilan orang di antaranya berasal dari Jakarta.
• VIRAL Foto Anies Baswedan Tinjau Banjir Diambil Diam-diam, Benarkah Potret saat Masih Cagub?
Di tengah kabar banjir yang masih menggenangi Jakarta, petisi copot Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan kembali viral.
Petisi yang diunggah di laman change.org tersebut merupakan petisi lama dan telah diunggah sekitar setahun lalu.
Petisi tersebut pertama kali diiniasiasi oleh Opini Kamu dan ditujukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) serta Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
• Instruksi Anies Baswedan ke Lurah, Camat, Wali Kota Agar Aktif saat Banjir: Insya Allah Dapat Pahala

Hingga Jumat hari ini, petisi yang meminta Jokowi mencopot Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI telah ditandatangani lebih dari 199 ribu orang.
Dalam keterangannya, akun Opini Kamu menulis, kondisi DKI Jakarta semakin memburuk setelah era kepemimpinan Anies Baswedan.
Anies, tulis akun tersebut, dirasa gagal memimpin Jakarta.
• Beda Cara Wali Kota Risma & Gubernur Jakarta Anies Baswedan Tangani Banjir, Mana yang Efektif?
Sebut saja APBD DKI Jakarta pada 2018 yang membengkak termasuk gaji anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) yang mencapai puluhan juta per orang.
Opini Kamu juga menyinggung soal banjir yang kembali muncul, PKL yang berada di badan trotoar, sampah menumpuk, hingga diskotik yang ditutup buka kembali.
• Anies Baswedan Tuai Kritik Soal Banjir Jakarta, Fahri Hamzah: Lebih Mudah Diselesaikan oleh Presiden
Berikut keterangan dalam petisi copot Anies Baswedan yang kembali viral di tengah banjir di Jakarta 2020:
"Kegagalan demi kegagalan disertai kejanggalan telah membuat DKI Jakarta sebagai ibukota negara Republik Indonesia semakin terpuruk di bawah kepemimpinan Saudara Anies Baswedan."
"Mulai membengkaknya APBD DKI Jakarta 2018, gaji TGUPP yang tembus 70-an orang dengan biaya gaji puluhan juta rupiah per kepala per orang, banjir muncul kembali, diskotik yang ditutup buka kembali, sampah menumpuk di mana-mana, pohon plastik, PKL yang merajalela mengambil badan trotoar, naiknya NJOP, susahnya mendapat layanan publik dan kesehatan, rusunawa yang tidak terurus, trotoar Senayan yang tidak kunjung selesai dan yang terakhir adalah tiang bendera peserta ASIAN GAMES 2018 yang hanya ditopang bambu kecil yang dibelah."
"Sudah saatnya Presiden Joko Widodo dan Menteri Dalam Negeri memanggil dan MENCOPOT Anies Baswedan dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta! Jangan ditunda lagi!"
• Sentil Anies Baswedan, Nikita Mirzani Unggah Kondisi Rumahnya Dikepung Banjir: Best View 2020

Sementara itu, Anies Baswedan pernah menanggapi petisi yang meminta dirinya dicopot saat menghadiri acara di Kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu petang, (26/5/2019).
Anies Baswedan mengatakan tidak pernah menangkap orang yang melontarkan kritik kepadanya.
"Saya nggak pernah menangkap orang yang mengkritik saya, sama sekali," kata Anies sebagaimana pernah dimuat di Tribunnews.com.
• Gubernur Anies Baswedan Soal Banjir yang Rendam Jakarta: Tidak Usah Salahkan Hujan, Salahkan Orang
Anies mengatakan, petisi tersebut muncul dua bulan lalu atau sekitar Maret 2019.
Menurutnya setiap orang berhak menyuarakan pendapatnya.
"Setiap warga negara berhak menyampaikan pandangannya, tidak ada larangan sama sekali," kata Anies Baswedan.
• VIRAL Video Ahok Tanggapi Cara Anies Baswedan Tangani Banjir Jakarta, Kalimat Penutup Jadi Sorotan
Menurutnya tidak ada larangan di Indonesia untuk menyampaikan pendapat atau pandangan suatu permasalahan.
Sehingga seorang pejabat publik, harus siap dikritik bahkan dicaci.
"Harus mau dikritik harus bahkan dicaci makipun harus biasa-biasa saja," kata eks menteri pendidikan dan kebudayaan ini.
• Komentar Anies Baswedan Dinasihati Jokowi Atasi Banjir Jakarta: Belum Disuruh Juga Sudah Mengerjakan
Menurut Anies bila berada di wilayah publik, maka seorang pejabat tidak boleh hanya ingin dipuji.
Ia juga harus siap dikritik dan dicaci.
"Diminta turun-naik (jabatan), karena itu prinsipnya sama. Dicaci tidak tumbang, dipuji tidak terbang," katanya.
Seorang pejabat publik juga menurut Anies harus siap menjadi alamat keluh kesah warga.
• Rumah Vokalis DMASIV di Kemang Banjir Setinggi Pinggang Orang Dewasa, Rian Tetap Nekat Terobos!
Ia bahkan telah menuliskan di akun Twitter-nya itu sebelum menjadi pejabat publik seperti sekarang.
Oleh karena itu, ia bersikap biasa saja bila ada petisi menginginkanya dicopot.
"Karena itu kalau ada yang mengkritik engga usah ditangkap."
"Saya engga pernah menangkap orang yang mengkritik saya. Sama sekali tidak," kata dia.
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Taufik Ismail)
• Rumah Rian DMASIV Kebanjiran dari Jam 4 Pagi, Kulkas dan Barang-barang Elektronik Miliknya Hanyut
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Banjir di Jakarta, Petisi Copot Anies Baswedan Kembali Viral, 199 Ribu Orang Sudah Tanda Tangan