Kelakar Wagub Emil Dardak Soal Kriteria Menantu Zaman Sekarang, Jabatan Bukan Jadi Kriteria Utama
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak berkelakar tentang kriteria menantu pada era saat ini.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Elma Gloria Stevani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak berkelakar tentang kriteria menantu pada era saat ini.
Emil mengatakan, saat ini menantu idaman bukan berdasarkan jabatannya yang tinggi. Ia menyebut jabatan bukan lagi menjadi jaminan sebagai mantu idaman.
Emil mengatakan hal tersebut di depan ibu-ibu jamaah PW Aisyiyah Jatim.
• Cek Kesiapan Rumah Pompa, Fraksi PSI Apresiasi Pemkot Surabaya
"Saya bercanda soal calon mantu. Kalau dulu calon mantu punya jabatan besar dianggap jadi jaminan," kata Emil saat ditemui usai membuka Musyawarah Pimpinan Wilayah II Aisyiyah Jatim di Balai Diklat Keagamaan Surabaya, Sabtu (4/1/2020).
"Tapi sekarang ini masa depan tidak bisa diukur dengan jabatannya saja, yang kita ukur bukan yang dimiliki saat ini," imbuhnya.
Emil mengungkapkan, pada masa kini yang dilirik dari anak muda adalah potensi yang dimiliki terutama dalam menyesuaikan diri saat terjadi perubahan drastis pada perkembangan teknologi dan zaman yang sangat dinamis.
• VIRAL Mertua Permalukan Mantu di Hari Pernikahan, Pengantin Pria Ngamuk Lempar Gelas, Lihat Akhirnya
"Yang dilihat itu potensi dia untuk tetap adaptif perubahan ke depannya. Kita lihat karakter, bukan apa yang sudah dicapai saat ini. Kita lihat potensial," jelasnya.
Emil meminta orang tua khususnya para ibu untuk meredifinisi atau mengubah pola pandangan soal kehidupan anak-anaknya saat ini.
• Artis yang Meninggal & Kena Penyakit Aneh di 2020 Dibongkar Roy Kiyoshi, Drama Ikan Asin Terulang?
Menurutnya, hal ini selaras dengan tema Musyarawah Pimpinan Wilayah II Aisyiyah Jatim yang mengambil tema 'Dinamisasi Gerakan Menebar Islam Berkemajuan'.
"Tema yang diangkat Aisyiyah adalah dinamisasi. Saya sampaikan kaum wanita punya peran penting di luar dari konteks yang selama ini kita pikirkan," ujarnya.
"Jadi dengan adanya distruption, perubahan sekarang ini pendidikan yang menitikberatkan pada softskill. Maka, apa yang diperankan kaum wanita membentuk masyarajat yg adaptif," pungkasnya.