Mengidap Disleksia, Ariel Gelar Pameran Tunggal di Gresik
Ariel Ramadhan (19), pelukis sekaligus ilustrator muda asal Surabaya menggelar Pameran Tunggal Lukisan bertema "Pinisi And The Other Ships” di Gresik
Penulis: Willy Abraham | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Ariel Ramadhan (19), pelukis sekaligus ilustrator muda asal Surabaya menggelar Pameran Tunggal Lukisan bertema "Pinisi And The Other Ships”, di Hotel Horison, Jalan Kalimantan 12-A GKB, Gresik, Sabtu (4/1/2020).
Pameran lukisna tersebut akan berlangsung hingga 18 Januari mendatang.
Meski Ariel mengidap disleksia, pameran ini merupakan pameran tunggal perdana bagi Ariel dan sekaligus terdaftar sebagai salah satu agenda “Biennale 8 Jawa Timur” yakni event dua tahunan seni rupa Jawa Timur.
Pameran Ariel ini diselenggarakan di Gresik bukanny tanpa alasan. Hal ini untuk mengingatkan publik bahwa Gresik dulunya merupakan kota syahbandar internasional seperti Singapura.
Tidak menutup kemungkinan setelah dipamerkan di Gresik, karya-karya pelukis tamatan IC School (Insan Cerdas) Surabaya ini juga akan dipamerkan di kota-kota syahbandar lain seperti Surabaya, Jakarta, Makassar bahkan Singapura.
Tak hanya itu, melalui keahliannya ini, pelukis bernama lengkap Muhammad Ariel Arkana Ramadhan telah mewakili Indonesia dalam berbagai pameran lukis internasional di berbagai Negara diantaranya, Jepang, Hongkong, Australia, Inggris, Jerman, Perancis, Polandia, Macedonia, Turki, Rusia, Kanada dan Amerika Serikat.
• Seminggu Lagi, Makan Konate Bakal Gabung Persebaya Surabaya
• Mengenang Sosok Lina, Mantan Istri Sule Semasa Hidup, Biduan Dangdut yang Miliki Klip Lagu Sunda
• KILAS KRIMINAL JATIM: Kakek Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Surabaya hingga Dua Pria Tua Aju Jotos
Diketahui, sejak kecil, pelukis kelahiran 13 Desember 1999 ini telah menyukai objek-objek kapal laut, pesawat dan dinosaurus. Keahliannya tersebut semakin terasah ketika Ariel bergabung di Sanggar Daun pimpinan Arik Wartono di Gresik pada tahun 2015.
Arik mengaku sejak bergabung kepincut dengan hasil karya Ariel.
“Saat itu Ariel kelas 2 SMP. Dia ini sebenarnya anak berkebutuhan khusus, dia mengalami disleksia. Kalau tidak salah dalam ilmu psikologi disleksia itu adalah merupakan gangguan yang menghambat proses belajar. Biasanya anak yang mengidap disleksia agak kesulitan menulis, membaca dan mengeja,” ujarnya, Sabtu (4/1/2020).
Arik menjelaskan beberapa anak yang berkebutuhan khusus sebenarnya punya bakat seni yang luar biasa, tinggal bagaimana cara orang tua, para guru dan lingkungannya mendukung perkembangan dari bakat yang dimiliki anak tersebut.
“Salah satunya Ariel ini. Selain memiliki keahlian melukis dengan spesialisasi cat air dia juga mahir menggunakan software Sketchup untuk 3D modelling, Corel Draw dan Photoshop untuk desain grafis. Dan dia telah menerbitkan picture book, yakni buku bergambar tanpa teks tentang Kapal Pinisi,” ucapnya.
Pada hari ini, lukisan Ariel dilelang dan laku diangka Rp 27,5 juta.
Selain itu ada acara melukis bersama di kolam renang Hotel Horison GKB, Minggu (5/1/2020) dan melukis bersama di atas Kapal Pinisi di Pelabuhan Gresik, Minggu (12/1/2020). Sebagai penutup acara pameran pada Sabtu (18/1/2020) akan digelar pentas wayang kontemporer dengan dalang gaul Ki Puguh Prasetyo, Ketua Pepadi (Persatuan Pedalangan Indonesia) Gresik. (wil/Tribunjatim.com)