VIRAL Video Gunung Sumbing Diselimuti Awan Aneh Mirip UFO, Ahli Ungkap Fakta Sebenarnya, ‘Badai’
Video fenomena pemandangan awan aneh Gunung Sumbing buat netizen ngeri, ahli akhirnya mengungkap fakta soal adanya badai.
TRIBUNJATIM.COM - Sebuah fenomena alam yang indah belakangan menjadi viral karena ternyata menyimpan kengerian di baliknya.
Berawal dari tersebarnya sebuah video yang menampilkan pemandangan Gunung Sumbing,
Video itu direkam oleh seseorang dari seberang gunung yang memperlihatkan keindahan alamnya.
Ada penampakan awan tebal yang cukup mengerikan menutupi pucuk hingga bagian bawah Gunung Sumbing.
• VIRAL VIDEO Pasutri Trenggalek Mau Cerai Robohkan Rumah Pakai Ekskavator, Dimediasi Tapi Gagal
Awan tersebut dirasa mengerikan karena menampakkan hal yang tak seperti pemandangan biasa.
Pantauan TribunJatim.com, video awalnya diunggah oleh seorang netizen bernama akun @andojunior_.
Postingan videonya kemudian diambil oleh akun viral lain seperti @pesonagunung_
Diberikan caption berupa 'Kondisi Terkini Gunung Sumbing Diselimuti Awan yang Sangat Aneh'.

Video diunggah pada Sabtu (4/1/2020), dan mendapat perhatian netizen.
Ada kurang lebih 300 komentar nangkring di postingan dan di-likes lebih dari 9 ribu netizen.
Perbincangan antar netizen pun terjadi mengingat dari cuplikan video yang dibagikan, pemandangan gunung itu cukup indah namun menakutkan.
Dalam video yang dilampirkan, awan yang terlihat mirip UFO tersebut dikelilingi oleh gumpalan awan-awan yang bergerak di sekitarnya.
• VIRAL Wanita Dandan Super Cantik saat Mau Dijenguk Pacar Meskipun Terbaring Lemah dan Pakai Infus
Awan itu bergerak menutupi gunung hingga tak terlihat lagi bentuk gunung digantikan dengan awan putih.
Simak berikut videonya:
Akhirnya, fenomena satu ini pun ditanggapi juga oleh beberapa pihak terkait.
Merujuk artikel Kompas.com (grup TribunJatim.com), Lilik Setiyawan, Koordinator Forum Pengelola Gunung Sumbing membenarkan fenomena tersebut.
Menurutnya, fenomena awan yang menutupi gunung Sumbing tersebut terjadi pada Jumat (3/1/2020) dan akan kembali terlihat pada Sabtu (4/1/2020).
"Iya (terlihat lagi) itu fenomena kalau ada badai di atas jadinya seperti itu," ujarnya kepada Kompas.com (4/1/2020).

Saksi mata pertama, Armando, menceritakan kejadian fenomena awan tersebut terjadi pada Jumat (3/1) sekitar pukul 08.00 WIB.
"Hanya beberapa detik saja, soalnya setelah kejadian itu langsung ditutupin sama kabut," kata dia.
Dihubungi terpisah, Prakirawan Cuaca dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Nanda Alfuadi mengatakan jenis awan yang terlihat dalam postingan tersebut dimungkinkan merupakan jenis awan lenticularis yang umum terjadi saat siang hari di musim kemarau.
Menurutnya awan tersebut bukan penanda cuaca buruk tapi penanda potensi turbulensi.
"Sehingga sebetulnya yang perlu hati-hati adalah penggiat penerbangan atau olahraga paralayang karena dalam kondisi atmosfer seperti itu daya angkat atmosfer tidak begitu bagus," ujarnya saat dihubungi, Sabtu (4/1/2020).
• VIRAL Nasib Gadis Jateng Ajak Pria Bercinta di Rumah Majikan, Ngaku Konglomerat & Jemput Pakai Mobil
Saat disinggung terkait bentuk awan tersebut yang juga disebut-sebut oleh para netizen mirip UFO, ternyata fakta sebenarnya adalah adanya aktivitas khusus di awan itu.
Hal itu terjadi lantaran proses pembentukan awan ke atas terhambat karena kondisi atmosfer di puncak gunung cenderung stabil sehingga awan melebar ke samping dan bukan tumbuh ke atas.
Sementara itu, Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Cuaca BMKG Agie Wandala mengatakan awan lentikuleris dipengaruhi oleh topografi gunung dan tegak lurus terhadap arah angin.
• Sosok Viral Wanita Cantik Naik Ban Bebek di Tengah Banjir Jakarta, Ternyata Seorang Model?

Fenomena ini disebutnya wajar terjadi di gunung namun juga bisa terjadi di dataran luas.
"Di gunung terdapat sebuah mekanisme yang disebut gelombang gunung, salah satu tandanya adalah awan lentikuler," ujarnya Sabtu (4/1/2020).
Agie mengatakan fenomena ini tidak berbahaya bagi pendaki karena tidak terjadi badai di sekitar awan tersebut.
Namun yang perlu diwaspadai suhu udara yang menjadi lebih dingin karena suhu dingin adalah pendukung pembentukan awan lentikular.

Bukan pertama kali terjadi
Fenomena alam yang terbilang indah namun mengerikan ini bukan kali pertama terjadi di gunung daerah Indonesia.
Fenomena awan lentikular tersebut juga pernah terjadi pada bulan Oktober 2019.
Uniknya, fenomena alam tersebut terjadi serentak pada empat gunung di Jawa Tengah.
Dikutip dari Kompas.com (7/10/2019), potret fenomena alam tersebut diunggah kun Twitter Merapi News, @merapi_news yang mengunggah empat foto gunung bertopi awan, yakni Gunung Lawu, Gunung Merapi, Gunung Arjuno, dan Gunung Merbabu.
• VIRAL Buaya Nangkring di Pinggir Sungai Sidoarjo, Warga Geger dan Takut, Perilaku Beda Jadi Pertanda
Kala itu, Agie Wandala menerangkan bahwa mesti terlihat indah, fenomena awan lentikular dinilai berbahaya.
Pasalnya, kehadiran awan ini di puncak gunung menandakan sedang terjadi embusan angin setaraf badai.
Bagi pesawat, pusaran angin yang membentuk awan lentikular ini berbahaya, karena bersifat turbulance yang membuat pesawat terguncang hingga kehilangan altitude dengan cepat.
Meski begitu, Agie mengungkapkan bahwa fenomena ini tidak berbahaya bagi pendaki, karena tidak terjadi badai di sekitar awan tersebut.
Tetapi, ia mewaspadai suhu udara yang cenderung lebih dingin dari biasanya menjadi salah satu penyebab pembentukan awan lentikular ini.