Kecemasan Warga Sampang saat Banjir Melanda, Perabotan Rumah Rusak, Puluhan Ternak Ayam Pun Mati
Warga Sampang mengaku cemas perabotan hingga kendaraannya rusak ketika wilayahnya jadi langganan banjir saat musim hujan tiba.
Penulis: Hanggara Syahputra | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Sejumlah warga Kabupaten Sampang, Madura yang setiap tahunnya menjadi langganan dampak banjir, saat ini sudah merasa cemas.
Pasalnya, musim hujan sudah tiba dan bencana tahunan tersebut berpotensi muncul, sehingga menggenangi tempat
tinggalnya, sekaligus dengan perabotannya.
Satu di antara warga Jalan Panglima Sudirman, Ismail mengaku, jika rasa kecemasan terhadap bencana banjir pasti
timbul ketika memasuki musim hujan.
• Masuk Musim Hujan, Wisata Mangrove Wonorejo Kembangkan Jogging Track, Bikin Lintasan Ramah Anak
Hal itu disebabkan, air banjir yang keruh serta membawa lumpur membuat rumah miliknya menjadi kotor.
Tak hanya itu, perabotan rumahnya menjadi rusak karena tergenang air.
“Jadi selain menjadi penyebab kerusakan perabotan rumah, kedatangan banjir bagi saya hal yang menyusahkan
karena harus membersihkan rumah, dan memindahkan perabotan ke tempat yang lebih tinggi,” ujarnya kepada
TribunMadura.com (grup TribunJatim.com), Sabtu (4/1/2020).
• Prakiraan Cuaca BMKG di Wilayah Sampang Dalam Seminggu, Rawan Hujan Deras Disertai Angin Kencang
Namun, dalam penanganan untuk mengantisipasi banjir, Ismail mengatakan, sudah berpengalaman karena sudah
puluhan tahun rumahnya tergenang oleh air keruh tersebut.
Satu di anatara penanganannya, memindahkan peralatan elektronik miliknya ke tempat yang lebih tinggi dengan
menyusun balok kayu di dalam rumahnya untuk dijadikan tempat pengamanan barang elektroniknya.
“Berhubung rumah saya tidak bertingkat, saya siapkan balok kayu yang memang digunakan secara khusus untuk
menjadi tempat pengamanan barang-barang penting,” katanya.
• Beredar Video WhatsApp Pemuda Mesum di Lapangan Sepak Bola Sampang, Pemkab Ambil Langkah Ini
Selain itu, selama puluhan tahun terdampak banjir, ada pengalaman pahit yang dirinya keluhkan.
Peliharaannya banyak yang mati.
Bapak empat anak itu menuturkan, untuk membantu perekonomian keluarga, dirinya beternak ayam kampung
yang sewaktu-waktu ayam dan telurnya dijual ke pasar tradisional Sampang.
• Polisi Bongkar Siasat Licik Pengedar Narkoba di Sampang, Mayoritas Para Bandar Berkedok Robin Hood
“Peristiwa itu sekitar tiga atau empat tahun yang lalu saat kondisi banjir mencapai dua meter. Kondisi air yang tinggi
membuat saya dan keluarga memilih mengungsi, sehingga tidak ada yang mengefakuasi,” keluhnya.
Sementara di tempat yang berbeda, warga Jalan Teratai Sampang, Wildan menyampaikan memiliki rasa kekawatiran
yang serupa.
Sebab, dirinya mengaku pernah mengalami kejadian dampak banjir pada tiga tahun yang lalu.
• Dapur Rumah Warga Pademawu Pamekasan Roboh Diterjang Angin Kencang, Kerugian Ditaksir 30 Juta