Satlantas Polres Tulungagung Mendadak Jadi Bengkel, Puluhan Orang Ganti Knalpot & Ban Motornya
Satlantas Polres Tulungagung Mendadak Jadi Bengkel, Puluhan Orang Ganti Knalpot & Ban Motornya.
Penulis: David Yohanes | Editor: Sudarma Adi
Satlantas Polres Tulungagung Mendadak Jadi Bengkel, Puluhan Orang Ganti Knalpot & Ban Motornya
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Kantor Satlantas Polres Tulungagung di Jalan Jayeng Kusumo Desa Ngujang, Kecamatan Kedungwaru menjadi bengkel dadakan.
Puluhan orang datang sambil membawa aneka peralatan, seperti obeng, aneka kunci untuk membuka baut, ban maupun knalpot sepeda motor.
Meraka adalah warga yang akan mengambil sepeda motor yang disita, karena melanggar spesifikasi teknik.
• Imbas Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan, Dana PBID di Tulungagung Habis Hingga Pertengahan Tahun
• Istri Anggota DPRD Tulungagung Akui Pencopotan Tiang Listrik Demi Keselamatan Selama Musim Hujan
• Anggota DPRD Tulungagung Cabuti Tiang Listrik yang Dipasangnya di Desa, Marah Istri Kalah Pilkades?
Motor yang mereka kendarai menggunakan knalpot, maupun menggunakan roda sangat kecil yang populer disebut ban cacing.
Ban cacing biasa dipakai pada motor-motor untuk drag race.
Sedangkan knalpot brong turut dirazia, karena selama ini dianggap salah satu pemicu kerawanan.
Sering kali karena suaranya yang menggelegar memicu perkelahian antar warga.
Kasat Lantas Polres Tulungagung AKP Aristianto Budi Sutrisno mengatakan, sepeda motor yang akan diambil harus dikembalikan sesuai spefisikasi pabrik.
“Kembalikan motor yang akan diambil kembali menjadi motor standar,” ujar Aris kepada para pelanggar yang akan mengambil sepeda motornya.
Total sepeda motor yang disita karena menyalahi spesifikasi teknik di kantor Satlantas ini ada sekitar 55.
Setelah mendapat izin dari petugas, mereka lekas bekerja menangani motor masing-masing.
Ada yang mengganti roda, ada yang mengganti knalpot, bahkan ada yang memasang bagian-bagian yang selama ini dipreteli.
Spion yang selama ini dicopot juga wajib dipasang kembali.
“Kalau tidak kembali ke bentuk standarnya, sepeda motor tidak boleh diambil dan tetap kami amankan di sini,” tegas Aris.