Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tanggapan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tentang Kemunculan Kerajaan Agung Sejagat di Purworejo

Tanggapan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tentang kemunculan Kerajaan Agung Sejagat di Purworejo.

Editor: Alga W
ISTIMEWA via Tribun Jateng
Tanggapan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tentang kemunculan Kerajaan Agung Sejagat di Purworejo 

Tanggapan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tentang kemunculan Kerajaan Agung Sejagat di Purworejo.

TRIBUNJATIM.COM - Kerajaan baru yang dinamai Kerajaan Agung Sejagat atau KAS di Purworejo, mendadak ramai diperbincangkan di berbagai media sosial.

Sang pemimpin yang merupakan suami-istri Totok Santoso Hadiningrat dan Dyah Gitarja, mengklaim menguasai seluruh dunia dan merupakan pewaris tahta Kerajaan Majapahit.

Mereka juga kerap melakukan acara kerajaan di lokasi yang mereka namakan 'keraton' di Desa Pogung Juru Tengah, Kecamatan Bayan, Purworejo.

Kerajaan Agung Sejagat Purworejo Pernah Gelar Tari Malam-malam & Cucuk Lampah, Warga Sekitar Heran

Lantaran membuat kehebohan di masyarakat, Kepolisian Resor Purworejo akhirnya turun tangan.

Mereka akan memanggil raja Kerajaan Agung Sejagat tersebut.

 Dari Mana Datangnya Batu Besar di Kerajaan Agung Sejagat Purworejo? Warga Sebut Muncul Pukul 3 Malam

"Kami sudah berbicara dengan Pak Bupati, mereka akan diundang untuk membahasnya," kata Kapolres Purworejo, AKBP Indra K Mangunsong, ketika dihubungi, Senin (13/1/2020).

Karena kewenangan ada di pemerintah, lanjutnya, kepolisian hanya bersifat fasilitator atau mediator saja dalam pertemuan tersebut.

Kecuali jika sudah terdapat tindakan pidana, pastinya polisi akan hadir di tengah masyarakat.

Indra mengatakan, belum menerima delik aduan atau laporan resmi yang masuk terkait penipuan atau tindak pidana lainnya yang dibalut dalam organisasi atau kumpulan orang tersebut.

Kerajaan Agung Sejagat Purworejo Dipimpin Sosok Sinuhun, Punya Permaisuri Dipanggil Kanjeng Ratu

"Ada informasi bahwa ada pungutan sejumlah uang kepada anggotanya."

"Namun, itu bersifat sukarela, kecuali kalau ada pemaksaan, baru kami bertindak," tegasnya.

Perwira berpangkat dua melati ini menuturkan, sudah berkomunikasi intensif dengan Bupati Purworejo.

"Pak Bupati menyampaikan apakah itu sebagai sikap nguri-uri budaya atau bukan."

"Karena belum jelas latar belakangnya, jika kami bertindak nanti malah ribut dengan masyarakat."

"Makanya harus kedepankan klarifikasi untuk penanganan konflik sosial seperti ini," tandasmya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved