Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tahun Baru Imlek

Jelang Tahun Baru Imlek, Kertas 'Kim Cua' Mulai Banyak Diburu, Persembahan untuk Dewa Dewi Langit

Kertas emas atau yang biasa disebut sebagai kertas Kim Cua semakin banyak diburu menjelang Tahun Baru Imlek 2020.

Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Arie Noer Rachmawati
SURYA/SUGIHARTO
Seorang pengrajin menyelesaikan Kim Cua untuk persembahyangan di Klenteng Hong Tiek Hian di kawasan Kembang Jepun Surabyaa, Jumat (17/1/2020). Permintaan Kim Cua ini kian meningkat seiring menjelang perayaan Tahun Baru Imlek. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kertas emas atau yang biasa disebut sebagai kertas Kim Cua semakin banyak diburu menjelang Tahun Baru Imlek 2020.

Kertas emas yang digunakan untuk upacara sembahyang kepada dewa-dewa ini pun dibentuk berbagai rupa.

Seperti yang tampak pada Klenteng Hong Tiek Hian.

Ramalan Shio Anjing Jelang Imlek di Tahun Tikus Logam 2020: Cinta Sejati Menunggumu, Performa Bagus

Berbagai bentuk Kim Cua tampak berderet di klenteng yang berlokasi di Jalan Dukuh no 23 Kelurahan Nyamplungan, Kecamatan Pabean Cantikan Surabaya ini.

Ada yang berbentuk menyerupai naga, teratai, dan sebagainya.

Mustofa, perajin kertas Kim Cua menyampaikan, menjelang Tahun Baru Imlek kali ini, permintaan kerajinan Kim Cua meningkat 15 sampai 20 persen.

"Imlek kurang dari 15 hari sudah banyak permintaan," ungkap perajin asal Tuban, Jawa Timur ini.

Salah satu bentuk yang banyak dipesan yakni naga.

Mustofa mengatakan, setiap hari ada pembeli yang memesan bentuk tersebut.

Namun menjelang Tahun Baru Imlek, laku lebih banyak.

"Membuatnya saya memakai ribuan Kim Cua. Kertas ini berisi berbagai doa mulai untuk menolak bala, melancarkan usaha dan dagang, keselamatan, dan lainnya," ungkap Mustofa.

Untuk warnanya, ia mengatakan, condong ke warna merah, kuning, dan hijau.

Sambut Tahun Baru Imlek 2020, Permintaan Pembuatan Lampion di Kota Malang Meningkat

Kim Cua naga tersebut memiliki panjang satu meter dan tinggi sekitar 50 sentimeter.

"Kerangka bagian dasar dibuat dari karton. Kemudian baru ditempel dengan Kim Cua. Hal ini supaya kuat berdiri," tuturnya.

Sebagai Persembahan Dewa

Kim Cua (uang emas) merupakan salah satu sarana dalam beribadah.

Ong Khing Kiong, ketua pelaksana harian Klenteng Hong Tiek Hian menyampaikan, Kim Cua diperuntukkan kepada dewa dan dewi langit.

"Pembakaran Kim Cua dilakukan setelah melaksanakan sembahyang. Sebagai penghormatan kepada dewa," katanya.

Ramalan Shio Tikus Jelang Imlek di Tahun Tikus Logam 2020: Kehilangan Uang, Jomblo Banyak Pesaing

Kim, ungkapnya, memiliki arti emas. Sementara Cia, berarti kertas.

Emas, kata Kiong, bagaimana pun tidak akan pernah berubah.

"Sementara untuk menghormati orang yang sudah meninggal kertas yang digunakan yakni Gin Cua," tuturnya.

Alasan Imlek Identik dengan Warna Merah, Kuning, dan Emas, Simak Penjelasan Ahli Feng Shui

Naga, Kiong menuturkan, melambangkan multi kekuatan yang absolut.

"Seperti yang kita lihat di Klenteng ini, naga memiliki tanduk seperti kambing, badan seperti ular, sisik seperti ikan, sungut seperti belalang, kumis seperti kucing, cakar seperti garuda, dan sebagainya," ungkapnya.

Naga, ia menuturkan, merupakan perpaduan semua binatang yang semula tidak ada.

Make Up Oriental Look Imlek ala MUA Marisa Santosa, Beserta Tips Riasan Tahan Lama Seharian

"Penggabungan ini memberikan kekuatan yang absolut. Naga diketahui menuju bola api. Itu merupakan simbol dari penerangan yang sempurna," kata Kiong.

Biasanya, sosok naga disandingkan dengan burung Phoenix yang melambangkan kemakmuran.

"Phoenix membangun dunia baru. Warna Phoenix seperi pelangi, melambangkan kemakmuran. Seperti ungkapan setelah hujan ada pelangi. Phoenix dan naga disebut sebagai Dwi Jaya. Perpaduan yang harmonis dalam membentuk suatu penerangan sempurna," paparnya.

Deretan Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek 2020 dalam 3 Bahasa: Mandarin, Inggris, dan Indonesia

Sementara teratai, lanjut Kiong, teratai melambangkan kesucian.

"Meskipun tumbuh di air lumpur, tetap tidak ternoda. Ia tetap menjulang ke atas bermekaran. Ini melambangkan kesucian," tandasnya. (Christine Ayu Nurchayanti)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved