Hari Raya Imlek 2020
Cerita Dalang Soekar Moedjiono, Merawat Antusias Wayang Potehi di Kelenteng Hong Tik Hian
Kecintaan Soekar Moedjiono pada wayang potehi (Po Tay Hie) telah digelutinya sejak 35 tahun lalu.
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Yoni Iskandar
Meski hampir setiap hari memainkan wayang potehi, Moedjiono mengaku ada kesulitan tersendiri untuk memulai menjadi dalang.
Ia harus mempelajari gerakan, musik tradisional erhu, Siauw loo (gembreng kecil), bien Siauw (suling) dan masing banyak lainnya.
Selain itu, ia juga mempelajari bahasa pakem hokkien.
Saat ini, dia juga sebagai pelatih calon dalang muda yang berusia sekitar 14-17 tahun.
Meskipun tak ada penonton, pertunjukan wayang potehi terus digelar di Kelenteng Hong Tik Hian sebagai ritual penghormatan dewa.
"Sebagai dalang wayang potehi sudah menjadi pekerjaan saya. Itu juga saya ajarkan ke anak saya. Semuanya bisa belajar wayang potehi," kata kepada Tribunjatim.com.
Wayang potehi yang digemari sejak kecil hingga menjadi pekerjaannya, mulai sering tampil di luar daerah seperti Bali, Makasar hingga Padang.
Intensitas pertunjukan semakin bertambah kala tahun baru Imlek.
"Lebih sering lagi, setiap ulang tahun para dewa-dewi, perayaan Imlek dan di beberapa mall," tutup dia.