Ragam Cerita 'Unik' Penakluk Hewan Liar, Diledek Kera hingga Dikerjai Warga Cuma Urusan Bebek Kabur
Ragam cerita unik penakluk hewan liar, diledek kera hingga dikerjai warga cuma urusan bebek kabur. Simak cerita lengkapnya!
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Arie Noer Rachmawati
Yang paling sulit adalah menghadapi kera yang kepo.
• FAKTA-FAKTA Kerajaan Kandang Wesi Terkuak, Tidak Ada Raja, Hanya Pemangku Adat dari Padepokan Silat
Saat kera liar lepas dan masuk rumah, hewan liar ini selalu menjengkelkan.
Ketika hendak ditangkap, hewan ini ngeledek. Menjauh.
Namun saat tidak dikejar, hewan liar itu ngledek.
• VIRAL Kerajaan Kandang Wesi Pasca Sunda Empire-Agung Sejagat, Cek Fakta Asli, Raja Tak Mau Disamakan
"Akhirnya kami jebak dan jaring kami siapkan. Kami tetap tak mau kalah. Seragam kami, sarung tangan, sepatu anti gigit," ucap Saiful.
Karena sudah sejak 2015 tim ini terbentuk, ada anggota tim senior yang sudah mendapat julukan pawang dan panji.
Safroni, yang saat ini menjadi kepala Pos Keputih adalah pawang ular karena seringnya nangkap ular.

Sementara itu, yang bikin jengkel adalah masih banyak warga yang melapor karena sifatnya ngerjain.
Hanya urusan bebek lepas, kucing kampung masuk got, hingga ular kecil ukuran pensil lapor Command Center 112.
Namun sudah menjadi tugas Tim Orong-Orong, apa pun laporan warga tetap ditindaklanjuti.
• VIRAL Video Tuyul Ditangkap di Jawa Timur, Wujudnya Terkuak Bekas Darah Jadi Pertanda, Cek Endingnya
Dari 112 dilanjutkan ke pos terdekat melalui HT.
Respons time maksimal delapan menit harus sudah sampai lokasi.
"Alurnya memang warga bebas lapor atas bantuan menangkap atau mengusir hewan liar. Tapi sifatnya yang kadaruratan. Bukan ular sebesar pensil," kata Kepala Dinas PMK Dedik Irianto.

Sementara itu, serangan dan ancaman hewan liar di Surabaya masih belum mereda.
Hingga akhir Januari 2020 ini ular masih mengancam.
Sebanyak 16 ekor ular liar masuk kampung.
Kera 1 ekor, tawon 7, dan biawak 5 ekor.
• 4 Teror Hewan yang Meresahkan Warga Tahun 2019: Mulai dari Tawon Ndas, Ular Kobra, hingga Harimau
Penulis: Nuraini Faiq
Editor: Arie Noer Rachmawati