Cangkrukan Sore-Sore Kompii Bareng Gus Hans, Potensi Health Tourism di Surabaya Perlu Dikembangkan
Gus Hans calon wali kota di Pilkada Surabaya 2020 menyebut health tourism di Surabaya perlu dikembangkan.
Penulis: Aqwamit Torik | Editor: Arie Noer Rachmawati
lihat foto
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aqwamit Torik
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Komunitas Millenial Peduli Indonesia (Kompii) menggelar Cangkrukan Sore-Sore seri ke-7 di Sodus Surabaya, Rabu Sore (29/1/2020).
Cangkrukan Sore-Sore kali ini mendatangkan KH Zahrul Azhar Asumta yang merupakan politisi sekaligus bakal calon Wali Kota di Pilkada Surabaya 2020.
Pada acara tersebut, Kompii mengharapkan bisa mengakomodir pemilih muda di Surabaya untuk lebih melek akan politik, terutama menjelang Pilkada Surabaya 2020.
• Machfud Arifin Diusung PKB, Inilah Figur PDIP Jadi Kandidat Kuat Lawan PKB di Pilkada Surabaya 2020
"Para pemilih muda yang masih awam dan bahkan apatis dengan politik ini perlu disentuh. Kami berharap adanya edukasi ini bisa mereduksi adanya potensi golput," ujar Dedy Mahendra, Sekertaris Jenderal Kompii kepada TribunJatim.com, Kamis (30/1/2020).
Narasumber KH Zahrul Azhar Asumta yang akrab disapa Gus Hans mengungkapkan, Surabaya membutuhkan ide-ide baru untuk kemajuan Surabaya.
Gus Hans melihat Health Tourism di Surabaya bisa lebih dikembangkan, terlebih Surabaya khususnya di Kedokteran Universitas Airlangga merupakan satu di antara penyumbang dokter ahli di Indonesia.
"Gus Hans mengharapkan Health Tourism ini bisa bersaing dengan Malaysia dan juga China," ujar Dedy Mahendra.
Konsep Health Tourism jika ada pasien dari luar daerah, bahkan luar negeri pasti akan membutuhkan fasilitas penunjang selain kebutuhan medisnya, seperti tour guide, penginapan dan masih banyak lagi.
"Dengan adanya Health Tourism, diharapkan bisa ada penyerapan tenaga kerja yang cukup banyak dan Pentahelix bisa mendukung program ini agar berjalan lancar," jelas Dedy Mahendra.
• PPP Merapat ke Machfud Arifin, Lima Partai Telah Dukung Mantan Kapolda Jatim di Pilkada Surabaya
Sementara itu, Gus Hans juga menyoroti pentingnya pemerataan sosial di Surabaya, yang kini tampaknya hanya tersorot di Tengah kota saja, namun di pinggiran kota kurang terjangkau.
Selain itu industri kreatif di Surabaya juga masih perlu dibenahi di berbagai sisi.
Seperti pada inkonsisten, market share yang kurang jelas dan lain sebagainya.
Sementara itu, di bidang kemajuan Surabaya, Gus Hans menilai Generasi Z dan selanjutnya perlu ada penyiapan generasi agar bisa berdaya dan menularkan hal itu kepada lingkungan sekitar.
• Joe Angga Maju Pilwali Surabaya 2020, Usung Tagline Surabaya Juara, Bawa Program Panca Solusi
