Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Janda Surabaya Korban Pembunuhan Sadis

Curhatan Janda 45 Tahun Sebelum Tewas Bersimbah Darah di Surabaya, Dua Kali Mau Dibunuh Eks Suami

Curhatan Janda 45 Tahun Sebelum ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Surabaya, Dua Kali Mau Dibunuh Eks Suami.

Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Sudarma Adi
SURYA/FIRMAN RACHMANUDIN
Korban pembunuhan saat dievakuasi ke RSUD Dr Soetomo Surabaya. 

Curhatan Janda 45 Tahun Sebelum Tewas Bersimbah Darah di Surabaya, Dua Kali Mau Dibunuh Eks Suami

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Salah seorang warga bernama Putri yang merupakan tetangga korban diduga pembunuhan di Jalan Petemon Barat 1H surabaya itu menceritakan ulang curhat Mardiyana semasa hidup, dalam kasus wanita tewas bersimbah darah di rumah kos Surabaya.

Saat itu, korban pernah beberapa kali diancam dan hendak dibunuh oleh terduga pelaku bernama Abdus Salam, eks suami sirinya.

Menurut Putri, kejadian itu terjadi sekitar akhir tahun 2019.

Korban pernah sempat hampir digorok oleh terduga pelaku di Jalan Rajawali.

IDENTIFIKASI Polisi ke Wanita Tewas Bersimbah Darah di Surabaya, Luka Bacok Parah & Kejar Eks Suami

FAKTA Janda Tewas Bersimbah Darah di Surabaya, Pernah Menikah 4 Kali, Sempat Curhat Bakal Dibunuh

Isak Tangis Anak Janda 45 Tahun Saat Tewas Bersimbah Darah, Dikenal Gigih Cari Nafkah untuk Keluarga

Tetapi aksi itu digagalkan anak korban yang pertama.

"Korban sempat bercerita kalau hampir mau dibunuh di Jalan Rajawali. Tapi untung di lerai sama anaknya yang laki-laki itu," kata Putri.

Lebih lanjut, percobaan pembunuhan itu juga dilakukan oleh terduga pelaku kembali tepat di depan gang rumah kos korban.

"Saat itu, korban sempat ditabrak hingga kepala bagian belakangnya itu bocor (luka). Ya sama suami sirinya itu," lanjut Putri.

Sementara itu, warga setempat resah jika terduga pelaku datang ke rumah kos korban lantaran selalu membawa senjata tajam.

"Ya orang-orang pada takut karena selalu bawa senjata tajam," tandasnya.

Nasib Miris Anak-anak Janda Surabaya Tewas Bersimbah Darah, Risma Turun Tangan, Beri Tindakan Mulia

Sebelumnya, isak tangis dua anak Mardiyana dan keluarganya pecah ketika jenazah janda 45 tahun yang tewas dengan luka bacok di tubuhnya itu dievakuasi petugas.

Keluarga tak kuasa, menahan tangis lantaran wanita tewas bersimbah darah di rumah kos Surabaya ini dikenal sebagai pribadi yang baik.

Meski hidup sendiri, korban dikenal gigih dalam mencari nafkah untuk keempat putra putrinya.

"Korban tinggal disini dengan dua anaknya satu sudah SMA dan satunya SMP. Sementara dua lainnya dititipkan ke neneknya di Mojokerto," kata Suli warga sekitar.

Untuk menghidupi anak-anaknya, Mardiyana biasa berjualan makanan di depan gang.

Sementara itu, Heri, paman korban mengatakan jika hubungan antara korban dan terduga pelaku merupakan suami istri siri yang sudah setahun menikah di bawah tangan.

"Sudah setahunan menikah. Cuma dengar-dengar sudah pisah. Abdus Salam (mantan suami siri korban) ini jarang mampir kesini (rumah kos). Gak tahu tiba-tiba datang terus terdengar cekcok begitu," kata Heri.

Saat ini, kasus pembunuhan janda empat anak itu tengah didalami oleh polisi.

Sebelumnya, Heri paman korban pertama kali mendengar suara istighfar dan teriakan minta tolong Mardiyana (45), sebelum akhirnya ditemukan tak bernafas.

Korban wanita tewas bersimbah darah di rumah kos Surabaya tergeletak di anak tangga dalam kondisi tangan memegangi bagian perut dan dadanya.

"Saya dengar dia (korban) istighfar dan minta tolong. Lalu, saya ke atas, saya dekati sudah terlihat diam. Saya panggil perangkat kampung, ternyata sudah tidak bergerak. Di lantai itu ada darah banyak sekali," kata Heri.

Lebih lanjut, Heri menyebut jika terduga pelaku pembunuhan itu merupakan eks suami sirinya yang bernama Abdus Salam.

"Iya itu banyak warga yang lihat dia keluar bawa semacam samurai dibungkus koran lalu dikempit (ditaruh antara lengan dan pinggang) terus jalan biasa saja," katanya.

Heri sempat mengejar terduga pelaku setelah tahu keponakannya bersimbah darah, namun sayang, pelaku lebih dulu kabur.

Penulis : Firman Rachmanudin

Editor : Sudarma Adi

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved