Panduan Lihat Pesona Sunrise di Sabana Lincing, Jalur Pendakian Gunung Arjuno via Lawang Malang, Cek
Panduan lihat pesona sunrise di Sabana Lincing, jalur pendakian Gunung Arjuno via Lawang Malang. Cek yuk!
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Arie Noer Rachmawati
"Perkiraan perjalanan tiga sampai empat jam, setidaknya pukul 04.00 WIB sudah di pos dua," kata Guide Bukit Lincing Sugeng Irawan, Jumat (31/1/2020).
• Panduan Liburan ke De Djawatan, Tempat Wisata Hits Banyuwangi, Mulai Rute hingga Harga Tiket Masuk
Tiket masuk
Sesampainya di Pos Perizinan Gunung Arjuno, kalian cukup membayar Rp 10 ribu kemudian meneruskan perjalanan di antara hamparan kebun teh.
Butuh waktu sekitar satu jam pendakian dari pos perizinan ke pos satu Gunung Arjuno dengan kondisi medan tanah maupun bebatuan kerikil.
Perjalanan selanjutnya dari pos satu ke pos dua waktu tempuh satu jam memasuki hutan dengan kondisi medan cukup menanjak.
• Panduan Liburan ke Raja Ampat, Tempat Wisata Hits Papua Barat, Lengkap Mulai Biaya sampai Penginapan
Pelataran pos dua Gunung Arjuno
Sesampainya di pos dua kalian bisa beristirahat sejenak sembari mendirikan tenda di pelataran.
Saat weekend, kalian bisa bertemu beberapa pendaki lain yang sedang champing ramai-ramai.
Pelataran pos dua Gunung Arjuno cukup menampung sekitar 10 tenda dan di sana juga terdapat shelter.
• Destinasi Wisata Lawu Green Forest Magetan, Tawarkan Nuansa Alam Asli, Tiket Masuk Cuma Rp 5 Ribu
Tak jauh dari shelter terdapat mata air yang bisa menjadi bekal air minum untuk melanjutkan ke Bukit Lincing.
Saat pagi tiba lelah kalian akan terbayar dengan keindahan matahari.
Langit memerah dan orange di antara pemandangan gunung.
Perjalanan belum tuntas, untuk menuju Bukit Lincing kalian bisa melewati tanjakan di sebelah kanan shelter pos dua.
• 5 Destinasi Terbaik Menikmati Keindahan Alam Sekitar Gunung Bromo, Alternatif Selama Car Free Month
Butuh waktu sekitar satu jam pendakian dengan kondisi medan bebatuan dan cukup curam.
"Di sini (perjalanan ke Bukit Lincing) harus berhati-hati, nanjak dan curam. Tidak ada mata air atau warung makan jadi perbekalan harus diperhatikan mulai pendakian," kata Sugeng.