Berita Viral
VIRAL Pemandangan Haru Ayah Menangis Lihat Anak Balitanya yang Terinfeksi Virus Corona Minta Dipeluk
Pemandangan mengharukan datang dari seorang ayah yang bersedih tatkala anak balitanya terinfeksi virus corona. Simak selengkapnya!
Penulis: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Januar
VIRAL Pemandangan Haru Ayah Menangis Lihat Anak Balitanya yang Terinfeksi virus Corona Minta Dipeluk
TRIBUNJATIM.COM - Kota Wuhan diberitakan sebagai lokasi awal mula munculnya wabah virus corona, tepatnya di pasar seafood Wuhan, China.
Mewabahnya virus Corona dalam sekejap membuat ibu kota dari Provinsi Hubei ini dikarantina dengan begitu ketat dan untuk pertama kalinya akses kota ini ditutup agar virus Corona tidak tersebar semakin luas.
Bahkan kabarnya pemerintah China tengah mengebut pembangunan dua rumah sakit untuk merawat pasien terinfeksi virus Corona.
• Pengakuan Mahasiswa Madura Soal Kondisi di Wuhan Saat Corona Mewabah: Kami di Sini Mulai Khawatir
Berbicara tentang virus Corona, telah ada berbagai pemandangan mengharukan sekaligus menyedihkan.
Misalnya, ada pemandangan dimana warga apartemen di Wuhan saling meneriakkan semangat satu sama lain.

Dalam cuplikan video tersebut, warga apartemen terdengar meneriakkan kalimat "Wuhan, Jiayou!" yang artinya "Wuhan, kamu pasti bisa!"
Atau pemandangan 'luar biasa' saat karyawan pabrik harus rela lembur dan tidak libur merayakan Imlek guna memenuhi permintaan pembuatan masker yang tinggi pasca virus Corona.
• VIRAL Foto Kucing & Anjing di China Tewas Dilempar dari Jendela, Pemilik Takut Tertular Virus Corona

Pemandangan mengharukan tidak berhenti disana, kini muncul kembali pemandangan mengharukan sekaligus menyedihkan soal virus Corona.
Sebuah pemandangan mengharukan datang dari seorang ayah yang bersedih tatkala anak balitanya terinfeksi virus mematikan tersebut.
• Perjuangan Pria 49 Tahun di China Demi Sembuh dari Virus Corona, Harus Minum 25 Liter Air Tiap Hari
Pria tersebut menjadi salah satu dari sembilan juta warga yang terisolasi untuk meninggalkan kota kediamannya.
Dikutip dari World of Buzz, keadaan tersebut membuat anak balitanya menjadi korban virus corona, dan mengharusnkan anak balitanya dikirim ke karantina.
Pemandangan mengharukan tersebut terekam dalam tayangan video dan menjadi viral di media sosial.
Video viral tersebut dibagikan oleh @Huh_My_Rahhhhh, tampak sang ayah memperhatikan putranya dari balik jendela kaca, saat itulah sang putra berusaha meminta pelukan.
• Mengenal Virus Corona atau 2019-nCoV yang Menyerang 21 Negara dalam Sebulan, Asal hingga Penyebaran
Pria tersebut pun langsung menangis, dan membelakangi anaknya.
Video yang telah mengumpulkan 53 ribu share, bahkan m engundang banyak komen mengahrukan dari para warganet.
Seorang warganet memberikan komentar bahwa dia rela mati bersama bayi itu jika dia adalah ayahnya.
Ajak Masyarakat Mawas Diri dari Corona, Mahasiswa UMSurabaya Edukasi Cara Pakai Masker yang Benar

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sulvi Sofiana
Virus Corona belum dikonfirmasi positif masuk ke Indonesia.
Pasalnya, pemerintah telah melakukan beberapa langkah preventif untuk mencegah virus tersebut masuk ke Tanah Air.
Beberapa rumah sakit pun telah menyediakan ruang perawatan dan tenaga medis khusus untuk berjaga-jaga menghadapi bahaya virus Corona.
• Permintaan Masker Pasca Virus Corona Meningkat, Karyawan Pabrik Lembur, Harganya Melambung Tinggi
Tak ketinggalan, ajak masyarakat untuk mawas diri dari virus Corona, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Komisariat Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya, berupaya memberikan edukasi kepada warga di pemukiman sekitar kampus perihal pemakaian masker yang benar.
Puluhan mahasiswa ini menyebar ke wilayah RW 4 dan RW 6 Kelurahan Sutorejo membawa brosur dan masker untuk dibagikan.
Saiful Anam, ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah FIK UMSurabaya mengungkapkan upaya ini dilakukan karena rasa bertanggung jawab untuk mencerdaskan masyarakat.
• VIRAL Video Warga Apartemen di Wuhan Saling Meneriakkan Semangat Satu Sama Lain Hadapi Virus Corona
Apalagi organisasi mereka yang notabene mahasiswa kesehatan perlu hadir memberikan pemahaman tentang penting hidup bersih dan sehat sebagai salah satu pencegahan virus ini.
“Masyarakat tidak perlu cemas dan takut tentang virus Corona. Sebaliknya, masyarakat perlu meningkatkan pengetahuan dan perilaku bersih dan sehat,"urainya di sela kunjungan ke rumah warga, Jumat (31/1/2020).
Selain membagikn brosur, para mahasiswa juga menjelaskan gejalanya umum infeksi virus seperti demam, batuk dan sesak nafas.
• Titik Terang Proses Evakuasi Mahasiswa Indonesia di Wuhan, KBRI Minta Siapkan Sejumlah Dokumen
Lalu pencegahannya dengan cara mencucui tangan dengan sabun atau hand Sanitizer, menghindara makanan daging mentah atau mengkonsumsi hewan liar, menghindari ludah sembarang, dn lainnya.
“Maka kami perlu untuk terjun ke masyarakat langsung untuk memberikan edukasi. Memberikan selebaran seputar virus Corona. Selain itu, mengajari masyarakat bagaimana cara menggunakan masker yang tepat, dan mencuci tangan yang baik dan benar serta menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat” pungkas Saiful.
Melihat aksi mahasiswa Fahrudin ,warga RT 1 RW 4 Sutorejo mengungkapkan apresiasinya pada mahasiswa. Paaalnya selama ini dirinya dan keluarga sebagai masyarakat awam hanya tahu informasi dari televisi.
"Kami juga dikasih tahu buat etika kena flu dengan pakai masker. Jadinya bisa lebih aware sama kesehatan,"pungkasnya.
Pengakuan Mahasiswa Madura Soal Kondisi di Wuhan Saat Corona Mewabah
Lailal Mina Firdaus, mahasiswi asal Pamekasan, Madura, yang saat ini berada di Wuhan, China mengaku ingin segera pulang ke Indonesia.
Wanita berparas cantik ini sedang menempuh pendidikan S2 di negara tersebut, tepatnya di Huazhong University of Science and Technology.
Merebaknya virus Corona di Wuhan yang mengakibatkan banyak korban tersebut, membuat dirinya resah dan juga khawatir akan ikut terjangkit virus mematikan itu.
Perempuan asal Desa Teja Timur Pamekasan tersebut mengatakan, dirinya menerima beasiswa dari Pemerintah China sejak September 2018 lalu.
Sampai saat ini, dia mengaku masih bertahan di Wuhan yang merupakan daerah pusat mewabahnya virus Corona tersebut.
"Posisi saya sekarang sedang di Wuhan. Saya sedang menempuh pendidikan S2 di Huazhong University of Science and Technology, jurusan Teaching Chinese, sekarang semester 2," kata Firda sapaan akrabnya kepada TribunMadura.com melalui via Whatsapp, Sabtu (1/2/2020).
Selain itu, Firda menyampaikan, saat ini, dia dan mahasiswi lainnya yang juga dari Indonesia dalam kondisi sehat.
"Kondisi saya saat ini Alhamdulillah sehat, teman-teman WNI yang di sini juga Alhamdulillah baik-baik saja, tidak ada yang terkena virus," ucapnya.
Anak seorang guru SD di Pamekasan ini juga menceritakan, perasaan yang dia rasakan kali ini bersama teman-temannya di Wuhan, merasa khawatir dengan kebutuhan sehari-hari.
Sebab kata Firda, saat ini di Wuhan untuk membeli kebutuhan logistik sangat sulit dan mulai susah.
"Kami di sini mulai khawatir dengan kondisi kebutuhan logistik yang mulai susah, karena di sekitar apartemen tempat tinggal saya hanya ada 1 atau 2 toko saja yang buka. Itupun kalau ada bahan makanan yang dijual," bebernya.
"Pembeli cepet-cepetan juga, jadi sering gak kebagian. Masker juga mulai langka disini," sambung dia.
Mahasiswa Alumni Universitas Brawijaya Malang itu juga mengaku, harus menghemat kebutuhan logistik atau bahan makanan yang ada saat ini untuk dipakai selama beberapa hari ke depan.
Kata Firda, ketika dirinya ingin ke luar dari apartemennya untuk membeli kebutuhan pokok, merasa takut dan khawatir akan ikut terjangkit wabah virus corona yang mematikan tersebut.
"Untuk makanan kami nyetok dan masak sendiri di apartemen," ceritanya.
"Jadi kalo untuk beli bahan-bahan makanan, kami beli di toko terdekat dari apartemen (masih dalam kampus) karena kami tidak berani kalau keluar kampus," urainya.
Firda dan teman-temanya saat ini berharap bisa segera kembali ke Indonesia.
Sebab, kata dia kondisi di Wuhan semakin memburuk.
"Harapan saya saat ini yang pasti ingin pulang, ingin kembali ke Indonesia agar terhindar dari mewabahnya virus Corona ini. Teman-teman WNI yang lain mengeluhkan hal yang sama," katanya.
"Saat ini kondisi di Wuhan semakin memburuk, jumlah korban berdasar kabar yang saya dengar, tiap harinya semakin meningkat," bebernya.
Kali ini, kata Firda, dengan semakin mewabahnya virus corona di Wuhan ini, Pemerintah China mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di negara tersebut untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan.
"Adanya imbauan ini membuat kami di sini semakin panik, terlebih lagi orang tua di rumah semakin khawatir. Makanya kami ingin segera kembali ke Indonesia," inginnya sembari mengirimkan emoticon sedih dan nangis.