3 Hari Lebih Banjir Mojokerto Tak Surut, Warga Mengeluh Stok Bahan Pangan Menipis: Belum Ada Bantuan
Banjir di Dusun Bekucuk dan Dusun Tempuran Kabupaten Mojokerto tak kunjung surut, warga mulai mengeluh stok pahan pangan menipis.
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Hefty Suud
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Mohammad Romadoni
TRIBUNJATIM, MOJOKERTO - Sudah tiga hari lebih, banjir di Dusun Bekucuk dan Dusun Tempuran, Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto belum juga surut.
Terkini, air banjir masih merendam puluhan rumah warga dan area persawahan di desa tersebut, Selasa petang (4/2/2020).
Warga terdampak banjir pun mulai mngeluh soal stok bahan pangan menipis.
• BREAKING NEWS - 77 Unit Motor Bodong Diborong Polres Bangkalan dari Tanjung Bumi Bangkalan
• TERPOPULER: Firasat Terakhir Gus Sholah hingga Nasib Pilu Bocah di Bogor Tangan Terjepit Eskalator
Namun, belum ada bantuan bahan kebutuhan pangan turun ke lokasi banjir di Mojokerto itu.
Dion (23) warga Dusun Bekucuk sampai nekat menerjang banjir untuk membeli bahan kebutuhan pokok di pasar Mojokerto.
Terlihat dia menenteng kantong plastik yang berisi bahan pokok dan beberapa ikat sayuran.
• Bebas dari Bui, Nikita Mirzani Pulang Disambut Ustaz, Dikira di Ruqyah, Simak Juga Kisah Sedih Niki!
Ia mengaku, sampai saat ini warga belum mendapat bantuan bahan pokok dari pemerintah setempat.
"Belum ada bantuan ini saya belanja sendiri, tapi tadi di sana ada dapur umur," ujarnya.
Ia mengatakan terjadinya banjir sudah selama sekitar tiga hari ini berdampak pada menipisnya pasokan bahan makanan di rumah.

"Ya masih ada bahan makanan ini belanja lagi," ungkapnya.
• Wabah Virus Corona Diperkirakan WHO Naik Level Jadi Pandemik, Bukan Lagi Epidemik
• Desainer Lia Afif Ajak Kolaborasi Bupati Pamekasan, Tampilkan Batik Tulis di Ajang Fashion Show
Musibah banjir tahun ini cukup parah sehingga menghambat aktivitas warga setempat.
Kondisi terakhir, air banjir masuk ke dalam rumah warga di perkampungan Dusun Bekucuk.
"Akses jalan juga terendam banjir sudah dua tahun ini terjadi banjir sama parahnya dengan tahun 2019 kemarin," jelasnya.
Penulis: Mohammad Romadoni
Editor: Heftys Suud