Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

PENGAKUAN Janda Blitar Bunuh Bayi & Dikubur, Jeratan Kain & Keloni Jasad, Sikapnya Kuak Hal Busuk

PENGAKUAN Janda Blitar Bunuh Bayi & Dikubur, Jeratan Kain & Keloni Jasad, Sikapnya Kuak Hal Busuk.

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Sudarma Adi
SURYA/IMAM TAUFIQ
Sri, ibu pembunuh bayinya mulai ditahan hari ini di Blitar, Rabu (5/2/2020) 

PENGAKUAN Janda Blitar Bunuh Bayi & Dikubur, Jeratan Kain & Keloni Jasad, Sikapnya Kuak Hal Busuk

TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Akhirnya, terkuak teka-teki makam bayi, yang kuburannya ditemukan di belakang rumah Sri (30), janda muda asal Dusun Kedungbulus, Desa Sumberkembar, Kecamatan Binangun, Blitar.

Jika sebelumnya, Sri mengelak kalau dituduh membunuh bayinya, yang baru dilahirkan tersebut.

Namun, saat ini ia mengakui semua, kalau dirinya yang menghabisi bayi laki-lakinya tersebut. Karena itu, mulai Rabu (5/1) siang, ia ditahan, meski sudah diamankan bersamaan penemuan kuburan bayinya itu, Kamis (30/1) lalu.

"Memang, kami amankan sejak Kamis lalu, namun baru kami tetapkan penahanannya, mulai hari ini, Rabu (5/1)," ujar Kasat Reskrim Polres Blitar AKP Shodiq Effendi.

TERPOPULER JATIM - Misteri Kehamilan Janda Blitar hingga Penemuan Jasad Bocah 13 Tahun di Mojokerto

Misteri Kehamilan Janda Blitar, Warga Curiga Perut & Gundukan Tanah, Terkuak Skandal Anak Luar Nikah

Tiga Korban Kecelakaan Maut Mobil Isuzu Elf vs Pikap di Blitar Masih Dirawat Intensif di RS

Penetapan tersangka itu, setelah menunggu hasil autopsinya.

Hasilnya, ditemukan beberapa luka lebam, di antaranya, di dahinya, kepala bagian belakang, dan lehernya. Itu tak lain, karena tindakan keras pelaku, yang sengaja ingin menghabisi nyawa anaknya.

"Dengan bukti itu, dia tak bisa mengelak lagi. Selain itu, kami juga menunggu pemulihan kesehatannya. Selama ini, ia memang tak kami tahan, namun menjalani perawatan buat pemulihan kesehatannya sehabis melahirkan. Begitu sudah pulih atau sehat, baru kami tahan," paparnya.

Kepada petugas, papar Shodiq, Sri mengaku bingung dan panik. Itu bermula dari perutnya mules dan sakit yang luar biasa, Selasa (28/1) malam atau menjelang tengah malam.

Karena sudah punya dua anak, ia sadar kalau sakit perutnya itu bukan sakit biasa. Dirinya akan melahirkan.

"Akhirnya, malam itu, dia mengaku lari ke kamar mandi, dan mengerang kesakitan, hingga akhirnya melahirkan," paparnya.

Begitu melahirkan bayi laki-laki, Sri mulai panik. Lebih-lebih, bayinya itu terus menangis sehingga membuatnya kian panik. Meski tinggal serumah dengan orangtuanya, dan anaknya, namun tak ada yang diberi tahu.

Ia menyembunyikannya. Malah, ia khawatir, ada tetangganya yang mendengar, karena jarak antarrumah tetangga mepet."Katanya, orangtuanya tak tahu, karena sudah tidur, meski bayinya menangis," paparnya.

Karena bayi itu tak bisa diam dan terus menangis, rasa takutnya kian tak terbendung. Akhirnya, bayi tak berdosa itu disiram air dari bak mandi. Namun, bayi itu tetap menangis.

Dalam kondisi panik yang sudah tak terkendali, ia mengambil kain pantai (jarik), yang semula dikenakannya. Itu akhirnya dililitkan pada leher bayinya, hingga tangis bayi itu terhenti. Bersamaan itu, bayinya meninggal dunia.

"Namun, Sri kembali bingung, untuk menyembunyikan jasad bayinya, agar orangtuanya tak tahu. Akhirnya, jasad bayinya dibungkus dengan kain pantai itu, dan dibawa ke kamar tidurnya," ujarnya.

Malam itu, ia tidur di sebelah jasad bayinya itu. Dan, baru terbangun, Rabu (28/1) pagi atau sekitar pukul 07.00 WIB. Di saat terbangun itu, ia kembali bingung, dan mencari kesempatan, agar orangtuanya tak tahu.

Begitu ayah dan ibunya pergi ke ladang, Sri menggali tanah sendirian di belakang rumahnya. Selanjutnya, jasad bayinya itu dikuburkan.

"Orangtuanya tak curiga karena memang tak tahu. Sebab, selama dua hari itu, ia lebih banyak di kamarnya," paparnya.

Dua hari kemudian, Kamis (30/1) siang, kasus itu terbongkar karena warga curiga akibat perutnya Sri mendadak mengempes. Dan, tak diketahui bayinya.

Memang, kabar hamilnya Sri itu diketahui banyak orang. Karena warga curiga itu, akhirnya bersama petugas mencari ke belakang rumah Sri, dan ditemukan kuburan di belakang rumahnya, Kamis (30/1) lalu.

"Sri mengaku kalau itu bayinya. Namun, dia belum mengaku kalau membunuhnya. Katanya, bayi sempat menangis sebentar saat dilahirkan. Tak lama kemudian, meninggal dunia," tuturnya.

Ditambahkannya, ia sampai nekat seperti itu karena panik akibat melahirkan bayinya. Sementara, ia janda, sehingga malu.

Ditambah, pria yang menghamilinya tak bertanggungjawab. "Si pria sudah kami periksa. Namun, tak tahu apa-apa soal peristiwa itu. Cuma, ia pernah menyuruh agar kandungannya digugurkan saat usia tiga bulan. Namun, Sri tak mau," pungkasnya.

Penulis : Imam Taufiq

Editor : Sudarma Adi

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved