Komisi Kesehatan Nasional China Tambahkan Gejala Baru Virus Corona, Ada Kemungkinan Transmisi Baru
Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) menambahkan gejala baru virus corona dalam pedoman yang dirilis Rabu (5/2/2020) kemarin.
"Juga mempertimbangkan, seseorang tanpa gejala bisa menyebarkan virus."
"Tidak mungkin hal ini akan mengarah pada lonjakan kasus, karena tak akan memengaruhi protokol dalam mengonfirmasi kasus," jelas dia.
Selain merilis pedoman baru bermuatan gejala dan kategori baru, NHC juga merekomendasikan pengobatan koktail dari obat antivirus yang dikenal sebagai Kaletra, ribavirin, dan interferon, yang bisa dihirup.
Meski begitu Huang mengatakan tidak ada obat yang terbukti menyembuhkan virus Corona.
Antivirus digunakan dalam pengobatan HIV, hepatitis, dan influenza.
Namun, antivirus hanya membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh pasien untuk membunuh virus atau mencegah replikasi virus.
"Untuk kasus-kasus ringan, Anda akanl lebih fokus pada cara-cara untuk meningkatkan sistem kekebalan pasien."
"Sehingga obat-obatan lebih tua seperti interferin dan lain-lain seperti itu, mungkin bisa sangat berguna," kata seorang eksekutif industri farmasi yang tak ingin sebutkan namanya.
• Pertama Deteksi Virus Corona, Dokter Li Wenliang Kini Meninggal Dunia, Tinggalkan Istri yang Hamil
Dilansir SCMP, Jumat (7/2/2020), Direktur Perawatan Kritis di Rumah Sakit Ruijin, Chen Dechang, mengungkapkan saat ini belum ada obat yang bisa membunuh virus Corona secara langsung.
Ia menyebutkan kesembuhan pasien berdasarkan pada pasien itu sendiri.
Yakni tergantung kekebalan tubuh masing-masing.
"Belum ada obat yang bisa membunuh virus secara langsung."
"Itu bergantung pada kekebalan tubuh pasien, apakah mereka bisa melawan balik virus dan membersihkan sel yang terinfeksi."
"Dibutuhkan waktu lama untuk mengembangkan obat dan vaksin baru," ujar dia.

Perlahan, jumlah kasus virus Corona semakin meningkat.