Akhir Wabah Virus Corona Terjawab, Prediksi Para Ahli Penyakit Akan Lenyap Sendiri, Berikut Faktanya
Para ahli menyebut bahwa virus Corona akan musnah dengan sendirinya pada suatu waktu, yakni ketika China menghadapi pergantian musim.
TRIBUNJATIM.COM - Wabah virus Corona yang sedang menjadi momok menakutkan dunia ternyata akan berakhir.
Ada titik dan harapan terang terkait wabah yang membuat kepanikan dunia tersebut.
Dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, virus Corona yang berasal dari hewan ini bahkan sudah merenggut hingga kini 717 jiwa.
Termasuk seorang dokter di Wuhan yang akhirnya tewas karena terserang virus tersebut.
Namun, harapan agar wabah ini hilang sepertinya tak berhenti disebarkan oleh para ahli.
• Mengapa Virus Corona Gagal Tembus Indonesia hingga Saat Ini? Padahal Hampir Semua Negara Asia Kena

Para ahli menyebut bahwa virus Corona akan musnah dengan sendirinya pada saatnya nanti.
Prediksi waktu pun sudah dirilis juga.
Simak fakta selengkapnya berikut.
Seperti dikutip TribunJatim.com dari World of Buzz via Hai Online, para ahli telah memprediksi akhir dari wabah ini.
Wabah Coronavirus akan musnah dengan sendirinya pada bulan Mei 2020 mendatang.
• Jelajah Jejak Sekolah Chung Hua Jember, Tempat Menimba Ilmu Arsitek RS Khusus Coronavirus di Wuhan
Prediksi tersebut disampaikan oleh dua orang ahli dari Fakultas Kedokteran Yong Loo Lin National University of Singapore, Asisten Profesor Jyoti Somani dan Profesor Paul Ananth.
Kedua profesor itu menyebut bahwa faktor yang membuat virus menyebar cepat adalah suhu.
Dalam prediksi itu, keduanya mengatakan faktor yang dapat menurunkan virus Corona menyebar dan musnah adalah saat China memasuki musim panas di bulan Mei mendatang.
Sama seperti kasus SARS dan flu lain, meningkatnya suhu di musim panas nanti diprediksi akan membuat kasus virus Corona mengalami penurunan secara drastis.

Suhu panas yang ada membuat virus secepatnya akan mati dan rantai pun terputus.
Secara otomatis rantai penyebarannya pun otomatis akan berhenti.
Disampaikan juga oleh kedua ahli ini, kita tetap boleh berlega tetapi harus waspada di masa mendatang.
Jyoti dan Paul menerangkan adanya kemungkinan virus tersebut datang kembali dan menghantui masyarakat seluruh dunia di masa mendatang.
Maka dari itu, keduanya pun menyarankan agar orang-orang dapat melakukan tindak pencegahan yang tepat sebelum virus mematikan itu kembali menyebar.
• Pria 56 Tahun Tertular Virus Corona Orang di Sebelahnya Hanya dalam 15 Detik saat Belanjar di Pasar
Prediksi satu ini pun menjadi harapan besar bagi dunia mengingat saat ini publik masih ditakutkan dengan wabah satu ini.

Mengapa Indonesia 'Kebal' dari virus Corona hingga Kini? Padahal Nyaris Semua Negara Asia Kena
Virus Corona telah menjadi pemberitaan internasional hampir sepanjang satu bulan ini.
Tak lain karena dampak dan bahaya yang ditimbulkan dari virus Corona yang bisa mematikan ini.

Organisasi Kesehatan Dunia mendeklarasikan virus Corona baru sebagai darurat kesehatan masyarakat pada Jumat (31/1/2020).
Lebih dari 8000 kasus virus tersebut telah dikonfirmasi di seluruh dunia, dengan sebagian besar di Tiongkok.
Namun hingga detik ini, tak ada satupun orang di Tanah Air yang terjangkit virus berbahaya dari Tiongkok ini.
Padahal, virus tersebut telah menyebar ke 19 negara lain dan hampir semua negara yang dekat dengan Indonesia mengalami wabah ini.

Semuanya melaporkan memiliki kasus virus corona yang dikonfirmasi.
Menariknya, negara-negara tersebut semuanya memiliki populasi yang jauh lebih kecil daripada 264 juta penduduk Indonesia.
Lalu bagaimana bisa tak ada satupun orang di Tanah Air yang terserang virus itu?
Menurut The Sydney Morning Herald dan The Age pada Jumat (31/1/2020), menyebutkan saat ini Indonesia ternyata tidak memiliki kemampuan mendeteksi virus Corona.
• 3 Alasan Indonesia Belum Ditemukan Kasus Virus Corona, Faktor Lingkungan hingga Kekebalan Tubuh
Laboratorium medis Indonesia tidak memiliki alat pengujian yang diperlukan dengan cepat untuk mendeteksi virus Corona.
Hal ini berdasarkan klaim dari salah satu ahli biologi Indonesia.
Bahan kimia yang digunakan dalam pengujian untuk membantu menganalisi dan mengidentifikasi belum tersedia di Indonesia.
Reagen yang diperlukan ini baru tersedia dalam beberapa hari ke depan.
Sementara laboratorium negara hanya mampu mendeteksi keberadaan keluarga virus Corona yang berpotensi terinfeksi.

Kelompok virus ini termasuk flu biasa, MERS, serta semacam SARS, yang sekarang sudah punah.
Indonesia belum secara positif mengonfirmasi kasus virus Corona.
Untuk mengidentifikasi infeksi virus Corona baru dari Cina, yang juga dikenal sebagai 2019-nCov, otoritas medis di Indonesia harus mendeteksi keluarga virus Corona pada seseorang.
Kemudian secara genetis mengurutkan hasilnya, suatu proses yang dapat memakan waktu 5 atau 6 hari.
Profesor Amin Soebandrio selaku Ketua Institut Biologi Molekuler Eijkman di Jakarta, yang terlibat dalam pekerjaan pengujian dan pengurutan gen, mengonfirmasi ke The Sydney Morning Herald dan The Age.

Ia mengatakan, reagen yang dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mendeteksi virus Corona dalam beberapa jam, dijadwalkan akan tiba di Indonesia segera.
"Kami sedang dalam proses mendapatkan kit deteksi khusus untuk coronavirus novel 2019."
"Kami berharap bahwa dalam beberapa hari mendatang kami akan menerima kit spesifik sehingga kami tidak perlu melakukan pengurutan gen," katanya.
"Jika Anda bertanya apakah itu mungkin, tentu saja ada kemungkinan."
"Tetapi kami belum memiliki bukti."
"Saat ini kami tidak tahu, apakah virus (Corona) telah masuk ke Indonesia atau tidak," katanya.
• VIRAL Pengantin Tak Hadiri Resepsi Nikahan Sendiri Karena Virus Corona, Sapa Tamu Via Live Streaming