Penyakit Misterius Muncul di Tengah Wabah Virus Corona, 15 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia
Penyakit misterius muncul di tengah wabah virus Corona, sebanyak 15 orang dilaporkan meninggal dunia.
Penyakit misterius muncul di tengah wabah virus Corona, sebanyak 15 orang dilaporkan meninggal dunia.
TRIBUNJATIM.COM - Angka kematian dan infeksi Novel Coronavirus (2019-nCov) hingga saat ini terus bertambah.
Dilansir dari Kompas.com (grup TribunJatim.com) jumlah kematian akibat virus Corona telah mencapai angka lebih dari 1.000 orang di seluruh dunia.
Di tengah wabah virus corona di China dan juga di beberapa negara yang terinfeksi, muncul sebuah penyakit misterius.
Penyakit misterius ini muncul di Nigeria yang telah menewaskan 15 orang dan menginfeksi puluhan lainnya.
• Benarkah Virus Corona Sudah Ada di Indonesia? Menkes Tanggapi Ketakutan Harvard, Kita Sudah Teliti
Dilansir dari Independent.co.uk, Pemerintah Nigeria telah memperingatkan "epidemi aneh" dalam waktu kurang dari seminggu.
Wabah penyakit misterius itu, yang menyebabkan muntah, bengkak, dan diare, pertama kali tercatat akhir bulan lalu di Negara Bagian Benue, sebelah tenggara ibukota Abuja.
Pada 3 Februari, "jumlah orang yang terkena endemik aneh telah meningkat menjadi 104", kata senator Nigeria Abba Moro, menurut surat kabar Daily Post.
Ia juga menyerukan Pusat Pengendalian Penyakit Nigeria (NCDC) untuk menetapkan langkah-langkah pengawasan untuk menahan penyebarannya.
• Alat Deteksi Virus Corona Ada di Unair, Keakuratan sampai 99%, Pemeriksaannya dari Dahak

Osagie Ehanire, menteri kesehatan, mengatakan dalam sebuah pengarahan pada hari Jumat bahwa penyakit itu tampaknya bukan demam Ebola atau Lassa yakni dua virus yang berpotensi fatal yang terjadi di Afrika Barat.
Juga tampaknya bukan virus Corona, yang berasal dari Wuhan Cina yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 700 orang.
Disebutkan penyakit misterius tersebut para korban yang terserang, semuanya diduga meninggal dalam waktu 48 jam setelah tertular penyakit tersebut.
• Kisah Haru Petugas Medis di Wuhan Rela Botak hingga Pakai Popok Dewasa Tangani Pasien Virus Corona
Resolusi itu mendesak kementerian kesehatan negara itu untuk mengirim para ahli ke pusat wabah untuk mengetahui lebih lanjut tentang penyakit ini.
Sementara itu dilansir dari The Guardian, Menteri Kesehatan, Osagie Ehanire, telah mengungkapkan bahwa penyelidikan medis awal telah mengungkapkan bahwa penyakit “aneh” yang telah merenggut beberapa nyawa di Negara Bagian Benue bukanlah Lassa Fever.
“Untuk saat ini, penyelidikan medis belum mendeteksi penyakit apa tersebut yang menyerang, tetapi ada indikasi yang menunjukkan bahwa zat kimia yang digunakan untuk memancing para masyarakat. Tapi itu tergantung pada hasil penyelidikan lebih lanjut."