Kata Ahli Soal Cuaca dan Matahari yang Buat Indonesia Tidak Terpapar Virus Corona, Benarkah?
Perbedaan cuaca dan adanya sinar matahari disebut-sebut menjadi salah satu alasan virus Corona tidak terdeteksi di Indonesia, ini kata ahli.
Bagaimanapun, sinar matahari terbukti baik bagi tubuh karena dapat memberi sumber nutrisi, seperti vitamin D dan E.
Untuk diketahui, Covid-19 akan hidup dan aktif berkembang saat berada di dalam sel inangnya (ACE2).
Akan tetapi, jika berada di luar sel inang dan ada di suhu normal ruang lebih dari lima jam lamanya, maka virus itu akan mati.
Kata Donald Trump
Sebelumnya diberitakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memprediksi wabah virus Corona yang telah membunuh lebih dari 1.000 orang itu akan hilang April mendatang.
Dikutip dari AFP, Trump beralasan di bulan April akan muncul cuaca panas.
"Virus biasanya akan hilang di April," kata Trump, Selasa (11/2/2020) lalu.
"Panas, secara umum akan membunuh virus semacam ini," ujar Trump.
• 3 Alasan Kemungkinan Wabah Virus Corona Bisa Berakhir Diungkap Ahli, Menghilang dengan Sendirinya?
Lalu bagaimana dengan Singapura?
Pasalnya suhu dan cuaca di Singapura tidak berbeda jauh dengan Indonesia.
Namun tetangga Indonesia itu dipusingkan dengan virus Corona.
Dikonfirmasi ada 50 kasus positif virus Corona di Singapura.
Salah satunya adalah warga negara Indonesia (WNI) berusia 44 tahun.
• VIRAL Video Tik Tok Pemuda di Wuhan, Ungkap Hal Paling Menakutkan Selama Wabah Virus Corona
Singapura ketat
Mengenai kondisi itu, beberapa ahli menilai salah satunya karena standar deteksi virus Corona di Singapura yang lebih ketat.