Tujuh Warga Malang Bakal Pulang Seusai Karantina Virus Corona di Natuna, Pemkot Awasi Saat di Rumah
Tujuh warga Malang bakal pulang seusai karantina virus corona di Natuna, pemkot awasi saat di rumah.
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Sudarma Adi
Tujuh Warga Malang Bakal Pulang Seusai Karantina Virus Corona di Natuna, Pemkot Awasi Saat di Rumah
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Sedikitnya ada tujuh warga Malang yang rencananya akan dipulangkan usai menjalani karantina selama 14 hari di Natuna, Kepulauan Riau soal virus corona.
Pemulangan tersebut akan dilaksanakan pada Sabtu, 15 Januari 2020 bersamaan dengan 58 warga Jawa Timur lainnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) Kelas I Surabaya M Budi Hidayat, saat dihubungi TribunJatim.com, Kamis (14/2).
• 65 Warga Jatim akan Pulang Setelah Karantina di Natuna, Dinkes Jatim: Tidak Ada Perlakuan Khusus
• Kisah Remaja Lumpuh Meninggal Pasca Keluarga Dikarantina Virus Corona, Hidup Sendiri Tanpa Perawatan
• Dipulangkan dari Wuhan, 2 Mahasiswa Pamekasan Akan Dikarantina di Natuna
"Iya ada 7 orang. Tapi kami belum mengetahui alamat pastinya," tulisnya saat dihubungi melalui pesan singkat.
Budi menyampaikan, bahwa mereka semua dalam keadaan sehat, dan nantinya akan dipulangkan menggunakan penerbangan domestik.
Persiapan khusus juga tidak akan dilakukan dalam pemulangan ke-58 warga Jawa Timur tersebut.
"Apakah mereka nanti turun di Bandara Juanda ataukah di Bandara Abdulrachman Saleh kami belum tahu. Karena mereka bebas memilih pesawat masing-masing," katanya.
Sementara itu, dikutip dari SURYA.CO.ID, puluhan warga Jawa Timur yang dipulangkan tersebut sebelumnya berasal dari Wuhan Tiongkok.
Gubernur Jawa Timur Khofifah, Indar Parawansa menyebut bahwa Pemprov Jatim akan membantu puluhan warga Jatim tersebut bisa kembali selamat berkumpul bersama keluarganya.
Dari data 238 WNI yang dibawa pulang dari Wuhan Tiongkok, sebanyak 65 di antaranya warga asal Jawa Timur.
Rinciannya dari Sidoarjo 3 orang, Surabaya 34 orang, Tuban 1 orang, Banyuwangi 1 orang, Bojonegoro 1 orang, Bondowoso 1 orang, Gresik 1 orang, Jember 1 orang, Kediri 4 orang, Lamongan 2 orang, Lumajang 4 orang, Malang 7 orang, Pamekasan 1 orang, Ponorogo 1 orang dan Probolinggo 3 orang.
"Kita mengawal betul proses pemulangannya. Tentu ini waktu yang sudah ditunggu bagi warga kita yang sudah pulang dari Wuhan untuk bisa berkumpul kembali dengan keluarga. Menurut Kementrian Kesehatan, semua WNI yang selesai masa observasi, mereka akan diberikan Surat Keterangan Sehat karena setelah dilakukan observasi selama 2 kali masa inkubasi yakni selama 14 hari tidak ada gejala yang menunjukkan penularan novel corona virus," kata Khofifah, di Gedung Negara Grahadi, Jumat (14/2).
Untuk itu, bagi mereka yang nantinya sudah pulang ke daerahnya masing-masing ia mengimbau agar masyarakat tidak perlu merasa takut yang berlebihan.
Karena mereka sudah dinyatakan sehat dan negatif virus corona.
"Jangan takut atau khawatir menyambut mereka keluarga besar masyarakat Jatim dari Wuhan. Karena mereka yang sudah melalui masa karantina sudah dipastikan negatif dan sudah mengantongi Surat Keterangan Sehat," tegasnya.
Meski begitu, masyarakat diharapkan juga tetap tenang karena semua dinas yang terkait sudah melakukan koordinasi untuk mencegah penularan novel corona virus.
Ia juga mengimbau, masyarakat maupun keluarga untuk tetap memperhatikan apabila ada panas, batuk, serta sesak agar segera periksa ke rumah sakit terdekat dan melaporkan ke Dinas Kesehatan kabupaten/kota setempat.
"Kami Pemprov Jatim sudah melakukan kesiapsiagaan mencegah penularan novel corona virus sejak awal Januari dengan melakukan langkah-langkah seperti memasang thermal scanner di setiap pintu masuk kedatangan luar negeri dan menyiapkan tim kesehatan yang akan memeriksa kondisi fisik dari orang yang terdeteksi panas. Bagi orang yang terdeteksi panas dan batuk atau sesak akan dilakukan pengawasan di ruang isolasi Rumah Sakit," kata Khofifah.
Tanggapan Pemkot Malang Soal Pemulangan 7 Warga Malang dari Karantina
Sementara itu, terkait dengan pemulangan ke tujuh warga Malang tersebut disambut dengan baik oleh Pemerintah Kota Malang.
Akan tetapi, Pemkot Malang masih belum mendapatkan informasi lebih jauh terkait dengan pemulangan warganya tersebut.
"Sejauh ini kami masih belum dapat info soal pemulangan tersebut. Apakah mereka warga Kota Malang, Kabupaten Malang atau Kota Batu," ucap Sekkota Malang Wasto.
Untuk itu, pihak akan melakukan koordinasi dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Malang.
"Saya akan koordinasikan lagi dengan Bakesbangpol. Kemungkinan suratnya ada di meja saya. Belum saya cek," ucapnya.
Hal yang sama juga diucapkan oleh Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif.
Dia menyampaikan, bahwa pihaknya belum menerima informt terkait dengan pemulangan warga Malang tersebut.
"Sampai saat ini kami masih belum dapat data manifest nya," katanya.
Meski demikian, Dinas Kesehatan Kota Malang siap menyambut kedatangan warga Kota Malang tersebut.
Selain itu, Dinkes juga terus melakukan sosialisasi terkait dengan sistem dan cara penularan virus corona ini terhadap masyarakat.
"Yang pasti sosialisasi terus kami lakukan sesuai dengan arahan dari pusat. Dan kami akan mengawasi apabila ada keluhan yang muncul manakala sudah berada di rumah," tandasnya.
Penulis : Rifky Edgar
Editor : Sudarma Adi