Peluang Besar Obat HIV Atasi Virus Corona selain Obat Antimalaria, Thailand Klaim Sudah Berhasil
Peluang besar obat HIV atasi virus Corona selain obat antimalaria, Thailand klaim sudah berhasil!
Peluang besar obat HIV atasi virus Corona selain obat antimalaria, Thailand klaim sudah berhasil!
TRIBUNJATIM.COM - Ternyata obat HIV juga punya potensi besar untuk menyembuhkan virus Corona.
Sebelumnya, para ahli di China telah menemukan bahwa obat antimalaria juga mampu menyembuhkan virus Corona.
Obat tersebut bernama Chloroquine Phosphate.
• Obat Antimalaria Chloroquine Phosphate Efektif Sembuhkan Virus Corona, Banyak Pasien Membaik
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, obat lain ternyata berpotensi juga bisa menyembuhkan penderita virus Corona.
Hal itu seperti yang dikutip TribunJatim.com dari Gizmodo.com, bahwa obat HIV bisa berpotensi menjadi penyembuh pasien virus Corona.
• Selain Obat Antimalaria untuk Virus Corona, Khasiat Tanaman Asli Indonesia Ini Juga Tak Kalah Ampuh
Disebutkan bahwa pemerintah Jepang juga ikut meneliti dan melakukan studi untuk potensi obat HIV.
Daripada menciptakan obat baru yang banyak mengeluarkan biaya, mereka mempelajari obat-obat lain yang bisa mengendalikan penyakit mematikan tersebut.
• VIRAL Kakek Pasien Virus Corona Tewas, Baru Dapat Kasur 3 Jam sebelum Meninggal, Suasana di RS Kalut
Dikutip dari sumber yang sama, obat HIV diteliti untuk mengatasi virus Corona baru.
Virus Corona baru yang sedang menjadi sorotan bernama SARS-CoV-2.
Virus satu ini masih sangat dekat genetikanya dengan virus Corona yang menyebar di awal.

Peneliti menemukan potensi besar tersebut didapatkan dari persamaan RNA yang ada pada virus.
RNA yang sama dan mirip rantai genetikanya dengan RNA virus yang menyebabkan penyakit-penyakit mengerikan lainnya.
Misalnya seperti virus ebola, hepatitis C, dan HIV/AIDS.
• VIRAL Video Gagak Bergerombol di Wuhan China, Dikaitkan Mayat Korban Virus Corona, Warga Cemas
Dasar inilah yang dijadikan sumber utama para peneliti mulai mencoba virus Corona menggunakan obat HIV/AIDS.
Dijelaskan dalam artikel, RNA virus tersebut memiliki bentuk dan ukuran yang sama, tetapi hanya berbeda ketika mulai menginfeksi di tubuh manusia.
Tetapi, potensi pemakaian obat HIV dan hepatitis C ternyata masih lemah untuk menghadapi virus baru.
Obat Ribavirin untuk hepatitis C juga disebutkan mampu menganggu RNA polimerase, suatu enzim yang penting untuk virus.
Termasuk oleh Covid-19 yang berkembang dalam sel manusia.

• Pemeran Deden Tukang Ojek Pengkolan Dulu Tukang Cuci Piring, Nasib Membaik karena Kecelakaan
Sedangkan pada obat Lopinavir untuk HIV rupanya mampu menghambat enzim lain yang memungkinkan virus bertambah.
Memakai Lopinavir, virus bisa memecah protein tertentu dan mulai melumpuhkan kemampuan mereka untuk tidak menginfeksi dan beraplikasi.
Ilmuwan pun mengklaim jika obat Lopinavir mampu melawan Covid-19.
Klaim ini didukung dengan keberhasilan terhadap virus SARS dan MERS yang muncul sebelum Covid-19.
Tetapi, studi satu ini masih dilakukan di berbagai laboraturium hewan, dan belum diujikan ke manusia.
• Jatuh-Bangun Sheila Marcia, Pernah Hidup Susah hingga Kini Bahagia Menikahi Pria yang Dicintai
Dilansir TribunJatim.com dari Daily Sabah, Thailand sempat mengklaim berhasil menyembuhkan seorang pasien penderita corona dengan obat HIV.
Seorang wanita penderita Covid-19 berusia 70 tahun berhasil disembuhkan setelah menerima kombinasi obat HIV, yakni Lopinavir dan Ritonavir.
Hal mengejutkan lain adalah bahwa wanita itu menjalani pengobatan intensif selama 10 hari hingga sembuh hanya dalam waktu 48 jam setelah terinfeksi.
Untuk diketahui, Lopinavir dan Ritonavir termasuk golongan obat yang dikenal sebagai protease inhibitor.

• Download Lagu MP3 DJ Te Molla Arnon feat Killua, Gudang DJ Remix Slow Bass Terbaru