Kasus Pembobolan Kartu Kredit
Boy William hingga Gisella Masuk Dalam Deretan Artis Diduga Terlibat Kasus Pembobolan Kartu Kredit
Enam orang artis diduga terlibat kasus pembobolan kartu kredit (Carding) yang sedang diusut Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jatim.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Elma Gloria Stevani
Lantas siapa sebenarnya sosok tiga orang pelaku dalam kasus pembobolan kartu kredit berkedok agen travel?
1) M Fathan Darmawan
Menurut catatan hasil pemeriksaan penyidik Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jatim, pelaku bernama M Fathan Darmawan ternyata sudah memulai bisnis agen travel memanfaatkan uang hasil crading sejak 2018.
Saat ini ia tercatat sebagai mahasiswa semester 12 jurusan Ilmu Komputer di sebuah kampus yang berlokasi di kawasan Bogor Tengah, Bogor, Jawa Barat.
Sejak 2018 Fathan menjalankan bisnis lancung itu menggunakan sebuah akun media sosial Facebook (FB) bernama 'Rogers'.
Selama kurun waktu itu, Fathan sudah melayani 300 transaksi penjualan tiket. Ia menjual tiket tersebut seharga 60 persen lebih murah dibanding harga resminya.
Dengam cara itu, ia mampu mereguk untung sekitar Rp 10 Juta per bulan, sehingga dapat diperkirakan keuntungan yang diperolehnya selama ini sekitar Rp 240 Juta.
Namun ternyata bisnis yang dirintis Fathan ini tidak melibatkan artis dalam endosemen akun demi kepentingan promosi.
2) Mira Deli Ruby
Catatan hasil pemeriksaan penyidik, Mira alias Miya ternyata lulusan sekolah menengah akhir (SMA) di kawasan Kecamatan Jeruk, Kota Jakarta Barat, DKI Jakarta.
Dalam kasus ini Mira ternyata sudah menjalankan aksi carding sejak Maret 2019, dan telah melakukan 500 transaksi untuk mengesekusi kartu kredit.
Sebulan mengesekusi kartu kredit, Mira bisa memperoleh omzet Rp 20 Juta.
"Perannya melakukan transaksi atau eksekutor untuk menggunakan illegal access illegal credit card yang dibeli datanya dari spamer. Dari luar negeri, orang Jepang," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko di Mapolda Jatim, Kamis (27/2/2020).
3) Sergio Chondro.
Catatan hasil pemeriksaan penyidik, Sergio tercatat sebagai lulusan sarjana sistem informasi di sebuah kampus di kawasan Jakarta Barat, DKI Jakarta.