Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tim Dinas Pariwisata Tinjau Padang Savana Ranu Manduro Yang Populer di Media Sosial

Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora)Pemkab Mojokerto meninjau tempat padang savana Ranu Manduro yang viral ramai diperbincangkan netizen

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Yoni Iskandar
SURYA/MOHAMMAD ROMADONI
Ranu Manduro, wisata hits Mojokerto yang viral di media sosial, Rabu (26/2/2020). 

 TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Pemkab Mojokerto meninjau tempat padang savana Ranu Manduro yang viral ramai diperbincangkan netizen di media sosial.

Padang savana Ranu Mandura ini menjadi populer dan banyak didatangi pengunjung dari luar kota setelah netizen melihat hasil foto dan video di bekas galian Sirtu Desa Manduro Manggung Gajah, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto yang bermetamorfosis menjadi pemandangan alam menajubkan.

Kepala Dipaspora Kabupaten Mojokerto, Amat Susilo menjelaskan pihaknya tidak mempersoalkan apabila masyarakat setempat memanfaatkan Ranu Manduro sebagai tempat istirahat sementara.

"Kalau dari pemerintah Kabupaten Mojokerto karena tempat itu bekas galian Sirtu tidak tahu berapa lama ditinggalkan selesainya itu tidak direklamasi, kalau memang dipakai untuk tempat istirahat sementara ya tidak apa-apa namun misalnya kalau ada retribusi harus sesuai aturan," ungkapnya saat dikonfirmasi Surya, Kamis (27/2/2020).

Ia mengatakan Tim Disparpora akan melihat lokasi Ranu Manduro yang terlanjur viral di media sosial. Setidaknya ada tiga orang dari bidang pariwisata Pemkab Mojokerto yang meninjau ke lokasi tersebut.

Jelajah Ranu Manduro, Wisata Padang Savana di Mojokerto yang Lagi Viral, Lihat Potret dan Rutenya!

Hotman Paris Protes Dengar Dokter Ungkap Dugaan Penyebab Ashraf Meninggal, Pakai Bahasa Batak

Azrul Ananda Sebut Jersey Persebaya yang Dipakai Supriadi Saat Launching Liga 1 Masih Prototipe

"Tujuannya ya meninjau tempat ini milik siapa terus progres pengelolaan kedepannya seperti apa," ujarnya kepada Tribunjatim.com.

Masih kata Susilo, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemdes (Pemerintah Desa) mengenai potensi tempat wisata dan kelanjutan kedepannya. Terpenting, pihaknya memastikan kepemilikan tempat ini dan progres kedepannya akan seperti apa.

"Kami menyambut baik silahkan namun jika dikomersilkan juga harus ada aturan mainnya, izin, pengelolaan bagaimana dan sebagainya," jelasnya kepada Tribunjatim.com.

Yanto (46) warga setempat mengatakan Ranu Manduro merupakan bekas galian Sirtu milik PT. Wira Bumi. Tidak aktivitas pertambangan di lahan puluhan hektare tersebut mulai Desember 2019. Terbentuknya, tempat ini banyak tumbuhan hijau semenjak musim penghujan pada awal Januari 2020.

"Kalau ini sudah tampak hijau sekitar satu bulan yang lalu," terangnya.

Menurut dia, masyarakat setempat memanfaatkan peluang setelah tempat in viral di media sosial sehingga banyak pengunjung datang ke Ranu Manduro.

Warga berinisiatif untuk turut berpartisipasi menjaga keamanan pengunjung dari luar kota dengan membuat tempat parkir kendaraan. Biaya parkir motor Rp.5000 dan mobil Rp.10.000.

Mereka juga secara sukarela mengatur masuknya mobil menuju lokasi lantaran akses utama hanya bisa dilewati satu kendaraan secara bergantian.

"Awalnya tidak menarik parkir berhubung jalannya rusak dapat dana dari mana ya buat parkir untuk memperbaiki jalan," ucapnya.

Ditambahkannya, agar berkelanjutan warga akan memanfaatkan tanah kas desa yang berada di dekat Ranu Manduro untuk tempat wisata.

Pihaknya akan berembuk dengan Pemdes mengenai progres kedepannya. Jika terwujud maka akan ada pembangunan pendopo, musala dan tempat makan di Ranu Manduro.

"Kalau berkelanjutan kita akan merawa tanaman di sini agar tetap hijau kalau musim kemarau bisa disiram dengan mobil tangki air," tandasnya.

Seperti yang diberitakan, padang savana di bekas galian Sirtu Desa Manduro Manggung Gajah, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto mendadak viral diperbincangkan netizen di media sosial.

Tempat ini menjadi populer setelah beredarnya foto dan video di media sosial yang memperlihatkan pemandangan menajubkan di padang savana tersebut.

Warga setempat menyebut padang savana ini dikenal dengan julukan Ranu Manduro sesuai nama desanya.

Data tarik dari Ranu Manduro ini adalah hamparan rumput hijau yang sangat luas. Apalagi, banyak batu-batu besar di tengah cekungan padang savana tersebut bila diabadikan di dalam bingkai foto seakan-akan pemandangannya mirip seperti di luar negeri. Di sama ada telaga yang terletak di sisi kiri arah masuk ke dalam Ranu Manduro.

Selain masyarakat Mojokerto, banyak pengunjung datang dari luar kota untuk menikmati pemandangan alam asri ini.

Mereka begitu penasaran ingin melihat lebih dekat padang savana dari dekat. Meskipun dalam kondisi hujan tempat ini tetap ramai dipenuhi pengunjung.

Di sana banyak spot foto Instagramble. Para pengunjung berfoto dengan memanfaatkan batu-batu besar dengan Foreground rumput lebat berwarna hijau segar ditambah latar belakang pegunungan Penanggungan sehingga membuat pemandangan alam di padang savana ini semakin dramatis.

Akses utama menuju ke Ranu Manduro bisa melalui jalan poros desa yang sempit hanya bisa dilewati satu kendaraan mobil. Estimasi dari kota Mojokerto menuju ke lokasi sekitar 1 jam menuju ke arah Kecamatan Ngoro menuju ke arah Kabupaten Pasuruan atau Mako Brimob Watu Kosek.

Paling mudah tempat ini bisa diakses di google map yang terpenting harus diperhatikan map khusus kendaraan mobil dan motor agar tidak tersesat.

Dari jala raya ke lokasi Ranu Manduro masuk ke dalam desa sekitar 500 meter. Warga setempat stanby di jalan menuju ke lokasi untuk mengatur masuknya kendaraan pengunjung. Pasalnya, jalan masuk utama sempit hanya bisa dilewati satu mobil secara bergantian.

Karena ini bukan tempat wisata, di sana belum ada fasilitas toilet apalagi tempat sampah. Namun ada pedagang yang berjualan makanan ringan dan minuman. (Mohammad Romadoni/Tribunjatim.com)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved