VIRAL Video Guru & Murid di Lamongan Cekcok Sampai Lempar Sandal, Kepsek: Padahal Itu Biasa Saja
VIRAL Video Guru & Murid di Lamongan Cekcok Sampai Lempar Sandal, Kepsek: Padahal Itu Biasa Saja
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Sebuah video cekcok guru dan murid di Lamongan viral di media sosial.
Cekcok karena kesalah pahaman antara guru dan siswa SMA Negeri Paciran yang videonya muncul di medsos akhirnya harus diklarifikasi Polres Lamongan.
Pihak Polres tidak ingin apa yang muncul di medsos itu menjadi masalah dengan berbagai persepsi dari benak yang melihat.
Video adu mulut antar sang guru Biologi AK, dengan siswi kelas XI, PT yang terjadi pada Selasa (25/2/2020) dan beredar luas di medsos ternyata diunggah oleh siswa SMAN 1 Paciran sendiri.
• 237 Jamaah Umrah Sudah Sampai Jeddah Dipulangkan ke Indonesia, Pengusaha Travel di Gresik Resah
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Paciran, Hanas Suhanto dikonfirmasi Surya.co.id (Grup TribunJatim.com) melalui ponselnya mengungkapkan, adu mulut antara AK dengan PT itu sebenarnya berawal dari percakapan sederhana.
Saat itu, PT sedang berada di kelas lain untuk mengambil sandal yang dititipkan ke temannya.
"Nah, saat bu AK masuk kelas hendak mengajar, ada PT di dalam kelas itu," kata Hanas.
Kemudian AK meminta PT segera keluar kelas. PT menjawab kalau dia hanya mengambil sandal saja. Adu mulut keduanya sama - sama dengan nada tinggi.
Sehingga kalau dilihat videonya yang viral itu seolah ada peristiwa besar.
" Padahal itu biasa saja, dan apa yang terjadi itu juga tidak berkepanjangan," kata Hanas.
Tapi, lanjut Hanas, seolah peristiwanya heboh, karena ada yang merekam dan videonya viral muncul di medsos.
Dari medsos itu kemudian pihak Polres mengambil inisiatif positif untuk mencari duduk masalahnya agar tidak menjadi multi tafsir di masyarakat.
"Tadi ke Polres Lamongan, saya ikut mendampingi. Dan klir tidak ada masalah. Guru dan siswi juga damai saling memaafkan," ungkap Hanas.
Hanas juga tidak bisa menyalahkan persepsi setiap orang yang melihat video tersebut.
" Kita tidak bisa menyalahkan persepsi mereka yang melihat video," katanya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Lamongan, AKP David Manurung dikonfirmasi wartawan membenarkan adanya selisih paham antara guru dan murid. Sehingga sempat cek cok.