Antisipasi Virus Corona di Malang
BREAKING NEWS - 5 Orang Terduga Terjangkit Virus Corona yang Dirawat di RSSA Malang Terbukti Negatif
Pemkot Malang menepis isu virus Corona di Malang. Terbukti, 5 pasien terduga terjangkit virus Corona di RSSA Malang terbukti negatif.
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Pemerintah Kota Malang bersama Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang menepis adanya isu pasien yang telah terinfeksi virus Corona di Kota Malang.
Dari hasil pertemuan yang dilakukan keduanya pada Rabu (4/3/2020) tersebut menyimpulkan, hingga kini pasien yang dirawat di RSSA Malang semuanya negatif virus Corona.
Hanya saja, gejala yang ditimbulkan oleh pasien yang diduga terinfeksi virus corona hampir menyerupai virus Corona.
• Apa Mungkin Pasien Virus Corona yang Sembuh Bisa Terjangkit Lagi? Ini Jawaban dari Para Ahli
"Sejauh ini sudah ada lima pasien yang dirawat di RSSA Malang. Dan semuanya adalah pasien rujukan yang gejalanya seperti virus corona," ucap Wakil Direktur RSSA Malang, dr Syaifullah Asmiragani.
Dari kelima pasien yang negatif virus Corona tersebut, dua pasien telah dinyatakan meninggal dunia.
Satu pasien yang namanya tidak disebutkan telah meninggal dunia pada 3 Maret 2020 kemarin.
Meninggalnya pasien tersebut diakibatkan oleh kelemahan imun yang diderita pasien.
Pihak RSSA Malang sudah melakukan penanganan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) dari Kementerian Kesehatan RI.
Akan tetapi, nyawa korban tidak tertolong dan akhirnya meninggal dunia di RSSA Kota Malang.
• Tips Memilih Masker Cegah Penularan Virus Corona ala Dinkes Pamekasan, Jangan Lupa Rutin Cuci Tangan
"Pasien ini menderita deman, flu dan batuk. Namun nyawanya tak tertolong," ucapnya.
RSSA Kota Malang telah menyediakan ruangan khusus yang digunakan untuk menangani pasien yang diduga terjangkit virus Corona.
Ruangan tersebut dibedakan dengan ruangan bagi pasien pada umumnya.
• Julie Pasien Virus Corona yang Sembuh dalam 9 Hari Ungkap Perjuangannya: Aku Tak Kuat Lama Berdiri
Dalam menangani pasien terduga terjangkit virus Corona ini, RSSA Malang akan memeriksa pasien step by step.
Mulai dari pemeriksaan kesehatan, seperti menganalisa keluhan pasien, kemudian melakukan pemeriksaan fisik, hingga sampai uji lab.
Hal itu dilakukan, karena gejala seperti demam, ataupun radang ini bisa disebabkan oleh berbagai macam virus ataupun bakteri.
• 5 Ramuan Jamu Tradisional yang Disebut Bisa Tingkatkan Sistem Imun untuk Tangkal Virus Corona
Untuk itu, hasil dari pemeriksaan tersebut langsung dibawa ke Litbangkes Jakarta untuk mengetahui penyakit yang diderita pasien.
"Hasilnya baru keluar dua hari dan bisa cepat dari itu. Misalkan pasien positif langsung diberitahukan ke kami," ucapnya.
Ketua Tim Siaga Virus Corona RSSA Kota Malang dr. Didi Candra Kusuma menjelaskan, pasien yang meninggal tersebut sebelumnya memiliki riwayat bepergian ke Yogyakarta.
• Imbas Virus Corona, Harga Empon-empon di Pasar Tradisional Surabaya Mulai Naik, Cabai Justru Turun
Di Yogyakarta tersebut, pasien melakukan pertemuan dengan orang-orang yang berasal dari negara lain.
Setelah melakukan pertemuan, pasien kemudian pulang ke Kota Malang dan menderita sakit demam, batuk dan pilek.
Hingga akhirnya, pasien memeriksakan diri ke salah satu rumah sakit di Kota Malang sebelum dirujuk ke RSSA Kota Malang.
• VIRAL Curhatan Pasien Virus Corona saat Karantina, Bocorkan Gambar Ruang Isolasi & Perlakuan Petugas
Rujukan tersebut dilakukan, karena gejala yang diderita oleh pasien hampir sama dengan gejala pengidap virus Corona.
"Pihak rumah sakit menyimpulkan kemungkinan ini Corona. Kami juga menganggap ini sebagai suspect,"
"Apapun yang mengarah ke sana (virus Corona) kami tangani langsung sesuai SOP. Kalau ada tanda-tanda dan riwayatnya pasti akan kami lakukan penanganan yang sama," ucapnya.
• 2 Cara Cegah Penyebaran Virus Corona di Surabaya Menurut Peneliti Unair, Berikut Penjelasannya
Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji menepis isu bahwa Kota Malang telah positif virus Corona.
Dia menyampaikan kepada masyarakat agar kejadian ini jangan terlalu dilebih-lebihkan.
"Kita harus waspada, tapi yang jangan dilebih-lebihkan," ucapnya.
• Pria Kurung Istri di Kamar Mandi Gara-gara Takut Tertular Virus Corona, Nasib Wanita Dikuak Polisi
Sutiaji meminta, agar isu virus Corona ini tidak menjadi sebuah kekhawatiran yang luar biasa.
Agar nantinya tidak berimbas kepada pertumbuhan ekonomi dan efek domino dalam berbagai sektor di Kota Malang.
"Intinya jangan sampai ada kepanikan. Karena Kota Malang terbukti negatif Corona," tandasnya.
Penulis: Rifki Edgar
Editor: Arie Noer Rachmawati