Mengkhawatirkan, Banjir Bandang Ancam 246 KK yang Tinggal di Stren Kali Lahar di Blitar
Bakesbangpol dan Penanggulangan Bencana Daerah (PBD) Kota Blitar mengimbau warga yang tinggal di stren Kali Lahar untuk meningkatkan kewaspadaan.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Sudarma Adi
Mengkhawatirkan, Banjir Bandang Ancam 246 KK yang Tinggal di Stren Kali Lahar di Blitar
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Bakesbangpol dan Penanggulangan Bencana Daerah (PBD) Kota Blitar mengimbau warga yang tinggal di stren Kali Lahar untuk meningkatkan kewaspadaan.
Ada 246 kepala keluarga (KK) yang tinggal di stren Kali Lahar dan rawan terkena banjir bandang jika debit air sungai naik. PBD memperkirakan akan terjadi hujan dengan intensitas tinggi hingga 7 Maret 2020.
"Kalau intensitas hujan tinggi, terutama di hulu, otomatis debit air Kali Lahar naik dan bisa masuk ke permukiman warga di stren kali," kata Kabid PBD Bakesbangpol dan PBD Kota Blitar Supriadi, Rabu (4/3/2020).
• Jahe Jadi Penangkal Virus Corona, Warga Blitar Mulai Buru di Pasar Legi, Harganya Naik 5 Ribu Per Kg
• Belum Melapor ke Kantor Imigrasi, 16 WNA Yang Ditemukan di Tulungagung Akan Diperiksa di Blitar
• Di Blitar Hanya Tersedia Masker N95, Pembelian Dibatasi untuk Antisipasi Aksi Borong Masker
Supriadi mengatakan debit Kali Lahar sempat naik setelah diguyur hujan deras pada Selasa (3/3/2020) petang. Air sungai sempat meluap ke sebagian rumah warga yang tinggal di stren Kali Lahar di wilayah Ngadirejo.
"Kemarin debit air Kali Lahar sempat naik, tapi setelah magrib sudah surut lagi. Air sempat meluap di sebagian rumah warga di wilayah Ngadirejo," ujarnya.
Dikatakannya, aliran Kali Lahar melewati delapan kelurahan di Kota Blitar. Yaitu, Ngadirejo, Tanggung, Bendo, Kepanjenlor, Kauman, Sukorejo, Pakunden, dan Sentul.
Delapan kelurahan yang dilewati aliran Kali Lahar itu rawan terjadi longsor dan banjir bandang.
Menurutnya, dari delapan kelurahan, ada lima kelurahan yang kondisi stren kalinya dipakai untuk tempat tinggal warga. Kelima kelurahan itu, yakni, Kauman, Pakunden, Kepanjenlor, Tanggung, dan Sukorejo.
Data PBD menyebutkan ada 246 KK di lima kelurahan yang tinggal di stren Kali Lahar. Rinciannya, di Kauman ada 66 KK, Pakunden ada 1 KK, Kepanjenlor ada 33 KK, Tanggung ada 46 KK, dan Sukorejo ada 100 KK. "Paling banyak di Sukorejo, ada 100 KK," kata Supriadi.
Menurutnya, PBD melalui camat dan lurah mengimbau warga yang tinggal di stren Kali Lahar untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Warga diminta mencari tempat aman saat terjadi hujan deras dalam durasi lama.
"Sementara kami hanya bisa mengimbau warga lewat camat dan lurah. Karena kami belum punya alat peringatan dini banjir di stren Kali Lahar," ujarnya.
Dikatakannya, PBD sudah mengusulkan alat peringatan dini banjir untuk dipasang di sepanjang aliran Kali Lahar ke Pemprov Jatim. Tapi, usulan itu sampai sekarang belum ada tanggapan dari Pemprov Jatim.
"Karena belum ada alat peringatan dini banjir, untuk sementara kami menggunakan cara getok tular antar-warga kalau debit air sungai naik," ujarnya.
Penulis : Samsul Hadi
Editor : Sudarma Adi