Antisipasi Virus Corona di Jawa Timur
VIRAL Surat PMI Sebut 65 Warga Jatim Terkena Corona, Khofifah Beri Peringatan, Sebut Diksi Tak Tepat
Surat edaran PMI sebut 65 warga Jatim kena virus Corona viral di media sosial. Ini fakta sebenarnya.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Januar
"Kemudian ada orang dengan gejala atau sakit," lanjutnya.
• Perasaan Jujur Pasien Virus Corona Diekspos Najwa Shihab, Kondisi Dikuak: Menolongku Melewati ini
Mereka yang dengan gejala atau sakit ini merupakan Orang Sakit Dalam Pemantauan (ODP) atau orang yang saat ini dan atau dalam 14 hari, datang dari negara/wilayah terjangkit mengalami sakit, namun tidak ada gejala pneumonia.
"Pasien Dalam Pengawasan (PDP) adalah orang yang saat dan atau dalam 14 hari datang dari negara terjangkit mengalami sakit. Sakitnya dengan gejala pneumonia atau tanpa pneumonia tetapi ada riwayat datang dari provinsi Hubei atau kontak dengankasus positif Covid-19. Atau bekerja atau mengunjungi fasyankes yang merawat kasus positif Covid-19," urainya.
Kemudin ada istilah Probable, yaitu orang sakit tetapi para ahli ragu menyimpulkan hasil Laboratorium dan ditemukan pan-beta coronavirus.
Dan terakhir yaitu sebutan konfirmasi untuk orang sakit dan hasil laboratoriumnya ditemukan Covid-19.
"Istilah suspect dalam pedoman penanganan Covid-19 sudah dihapus karena orang cenderung panik dan itu masuk dalam kelompok sakit. Sedangkan 65 orang sesuai surat PMI, itu merupakan kelompok 1 yaitu orang sehat," tegasnya. (Sulvi Sofiana)
• Wabah Virus Corona Kapan Berakhir? Ahli Sebut Manusia Bakal Dihadapkan 2 Kemungkinan Nasib
Khofifah Buka Suara
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menekankan kabar terkait 65 warga Jatim suspect virus Corona Covid-19 tidaklah benar.
Ia juga sudah mengkomunikasikan ke PMI melalui Dinas Kesehatan Jatim bahwa terminologi suspect yang digunakan adalah diksi yang kurang tepat.
Menurutnya terminologi suspect dan observasi adalah dua hal yang jauh berbeda maknanya yang harus dipahami oleh seluruh pihak di saat mewabahnya virus Corona seperti sekarang ini.
"Untuk PMI saya sudah minta dikoordinasikan. Tolong dijelaskan, kita tidak menggunakan terminologi suspect. Kalau ini memang harus diobervasi ya menyebutnya diobservasi, bukan suspect," kata Khofifah seusai acara misi dagang di Pekanbaru, Provinsi Riau, Kamis (5/3/2020).
• VIRAL Fenomena Kondom Ludes Akibat Wabah Virus Corona, Foto Ramai di Twitter hingga Disebut ‘Trik’
Misalnya para WNI yang baru saja dipulangkan dari Wuhan dan dikarantina di Natuna beberapa waktu lalu.
Dikatakan Khofifa, mereka saat itu diobservasi karena dikhawatirkan suspect, itupun bukan dikatakan mereka adalah suspect.
"Bahasa seperti ini, hari ini, harus dijelaskan lebih clear, dan lebih detail, jangan jadikan orang kemudian menjadi sensitif, panik," katanya.
• Di Balik Video Baru Syahrini, ‘Kebohongan’ Soal Adegan Mesra dengan Reino, Sikapnya Tuai Komentar
Begitu juga dengan surat PMI yang sejak semalam membikin heboh.