Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Harga Empon empon Naik

Empon-empon Laris Gegara Virus Corona, Penjual Jamu di Surabaya Sebut 'Banyak Wajah Baru'

Dampak dari empon-empon laris di pasaran gegara disebut ampuh menangkal virus Corona, penjual jamu di Surabaya temukan wajah baru.

Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM/FIKRI FIRMANSYAH
Ngatina, satu diantara penjual jamu tradisional di Surabaya, mengeluhkan terkait harga bahan baku untuk pembuatan jamunya, yang dimana harga bahan baku pembuatan jamunya yang utamanya dari empon-empon (komoditi rempah-rempah) alami kenaikan yang cukup besar sejak dua hari yang lalu. Ditemui TribunJatim.com, Minggu (8/3/2020), 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Disebut dapat mencegah virus Corona, harga empon-empon yang termasuk dalam komiditi rempah-rempah , laris manis di pasar tradisional. 

Larisnya empon-empon di pasaran gegara virus Corona atau Covid-19 masuk ke Indonesia, ternayat juga berdampak pada penjual jamu di Surabaya

Salah satu yang merasakan dampaknya ialah penjual jamu tradisional yang berada di daerah sekitaran Jalan Pucang Anom Kertajaya, Surabaya yakni Ngatina.

Makna Tulisan Tangan Siswa SMP Bunuh Anak 6 Tahun, Arti Kata Ayah Disoroti, Terselubung & Mendalam

Kesalahan Syahrini di Postingan Terbaru Terekspos, Doa Baik Istri Reino Barack Malah Banjir Protes

Ngatina memaparkan, meksi jamu jualannya mengalami kenaikan harga, namun tetap laris manis sejak dua hari lalu hingga sekarang.

Ia juga mengatakan, para pembelinya sekarang tidak hanya langganan saja, tetapi juga ada wajah-wajah baru.

"Bahkan juga, sehari yang lalu ada pembeli jamu kunyit asem yang pakai mobil," kata Ngatina kepada TribunJatim.com, Minggu (8/3/2020) di Jalan Pucang Anom, Kertajaya, Surabaya.

Polisi Nyamar Pakai Jilbab Pura-pura Pacaran Demi Cari Perampok Adiknya, Duel dan Dibacok Pelaku

BREAKING NEWS - Harga Empon-empon Naik Gegara Virus Corona, Penjual Jamu di Surabaya Pusing

Ia menjelaskan, biasanya pembeli atau konsumen saya, orangnya biasa-biasa saja, kebanyak orang habis dari pasar terus mampir dijalan ini, karena sudah tau saya pasti berada disini, namun sejak dua hari lalu konsumen saya banyak yang wajah baru, banyak orang yang menampilannya rapi pun juga membeli jamu saya.

Hal yang sama juga dikatakan oleh penjual jamu tradisional lainnya, yakni Menik Nadiyem.

Meni Nadiyam mengatakan sejak tiga hari yang lalu, banyak pembeli jamu ditempatnya yang wajahnya baru-baru.

Dulu Viral TKW Blitar Dinikahi Bule, Kini 8 Tahun Pernikahan, Penampilan Berubah: Sekali-kali Boleh

"Biasanya para konsemen saya ya orangnya uda langganan lama mas, tapi tiga hari yang lalu wajah-wajah pembeli jamu saya asing atau buka wajah langganan jamunya," ungkap Menik.

Ditanyai soal jenis jamu apa yang banyak dibeli, Menik dan Ngatina mengatakan rata-rata yang paling laris sejak dua-tiga hari yang lalu hingga sekarang adalah kunyit asem dan temulawak.

"Saat ditanyai buat apa beli banyak kunyit asem, para konsumen saya rata-rata mengatakan buat penangkal virus corona, saat itu pula saya juga baru tau informasi corona ya dari para pembeli mas," kata Menik.

Penulis: Fikri Firmansyah

Editor: Heftys Suud 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved