Harga Empon empon Naik
Penjual Jamu di Surabaya: Pembeli Banyak Yang Membeli Kunyit Asem dan Jahe Susu
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Menik Nadiyem, satu diantara penjual jamu di sekitaran daerah Keputran Utara, Surabaya.
Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Yoni Iskandar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Para penjual jama tradisional di Surabaya menyebut sejak dua hari yang lalu hingga kini jualannya laris manis.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Menik Nadiyem, satu diantara penjual jamu di sekitaran daerah Keputran Utara, Surabaya.
"Jualan saya laris terus senak dua hari yang lalu, rata-rata pembeli biasanya yang banya beli jamu jahe susu sama kunyit asem," kata Menik kepada TribunJatim.com, Minggu (8/3/2020) di Jalan Keputran Utara, Surabaya.
Menik mengatakan, jamu kunyit asem yang ia jual dihargai seharga 6 ribu, namun sejak dua hari yang lalu hingga sekarang ia hargai 11 ribu untuk yang ukuran 600 ml, harga tersebut naik 100 persen yang dimana karena harga bahan baku untuk produksi jahe susu juga mengalami kenaikan.
Adapun untuk pergelasnya, seminggu yang lalu, kunyit asem ia hargai 3 ribu, namun semenjak dua hari yang lalu hingga saat ini ia hargai 6 ribu.
• Keok di Kandang Sendiri, Striker Arema FC Menilai Skuad Singo Edan Hanya Kurang Beruntung
• Dampak Corona, Penjual Jamu Di Pasar Tradisonal Kota Surabaya Raup Untung Dua Kali Lipat
• Indonesian Idol Bikin Tiara Laris Manis, Penggemar Histeris dan Disorot Ketua KPU RI, Wagub: Teladan
Sedangkan jamu jahe susu, sebelumnya untuk ukuran pergelas ia hargai sekitar 7 ribuan, kini ia hargai 15 ribu.
Hal yang sama juga dikatakan penjual jamu lainnya, yakni Ngatina.
Ngatina merupakan pedagang jamu didaerah sekitaran Pucang Anom Kertajaya, Surabaya.
"Sejak dua hingga tiga hari yang lalu, jualan saya laris manis, untuk yang paling laris jamu jahe susu sama kunyit asem, padahal harga yang saya jual untuk kedua jamu ini naik, kenaikan ini bukan karena saya memanfaatkan kondisi info virus corona namun karena dari tengkulak atau pedagang yang menjual bahan baku untuk produksi jamu saya harganya naik semua," jelas Ngatina kepada Tribunjatim.com.