Cemburu Mantan Istri Dinikahi, Dua Pria Blitar Ini Duel Saat Boncengan di atas Motor, Kondisi Tragis
Dua pria duel di atas sepeda motor yang dinaiki berdua karena diduga dibakar cemburu, Selasa (10/3) siang.
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Sudarma Adi
Cemburu Mantan Istri Dinikahi, Dua Pria Blitar Ini Duel Saat Boncengan di atas Motor, Kondisi Tragis
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Peristiwa menggelikan terjadi di Kabupaten Blitar.
Dua pria duel di atas sepeda motor yang dinaiki berdua karena diduga dibakar cemburu, Selasa (10/3) siang.
Akibatnya, tak hanya mengalami luka bacok, namun keduanya pingsan dan tergeletak di tepi jalan raya karena nyungsep dari sepeda motornya.
Kedua orang itu adalah M Taufiq (47), yang diduga sebagai korbannya, dan Suwanto (55), yang diduga sebagai pelakunya.
• Asyik, Kini Istana Gebang di Kota Blitar Tambah Spot Foto dan Taman
• Hadiri Temu Anak & Dialog Anak, Bupati Blitar Minta Tiap Desa Buat dan Tingkatkan Forum Anak
• Sang Suami Bule Lebih Suka Ani Mantan TKW Blitar Tak Dandan: Saya Lebih Suka yang Apa Adanya
Keduanya adalah warga Dusun Centong, Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro. Bahkan, rumah berdekatan atau hanya dipisahkan sekitar delapan rumah.
"Saat ini keduanya langsung dilarikan ke rumah sakit (RSUD Ngudi Waluya, Wlingi), karena sama-sama terluka," kata Kapolsek Garum AKP Yoni Sugiarto .
Menurutnya, memang keduanya belum diperiksa karena kondisinya masih dirawat di RS. Namun, pengakuan pelaku sementara, motif kasus itu karena dirinya dibakar api cemburu. Yakni, pelaku, Suwanto, masih menyimpan rasa cinta pada mantan istrinya.
Sementara, ia sudah lama bercerai.
Oleh korban, mantan istri pelaku itu akhirnya dinikahi sekitar enam bulan lalu.
"Namun, selama ini tak ada masalah keduanya meski tinggal berdekatan. Bahkan, pelaku tak menunjukkan gelagat cemburu atau yang mencurigakan, apalagi dendam kepada korban," paparnya.
Bahkan, kalau bertemu, keduanya saling tegur sapa. Seperti pada Selasa (10/3) sekitar pukul 09.15 WIB, keduanya bertemu di tengah jalan atau di dekat rumahnya. Mereka juga saling menyapa dengan enak.
"Namun, saat bertemu korban siang itu, pelaku minta diantarke ke Garum (yang berjarak dari rumahnya sekitar 5 km). Katanya, ia mau ada urusan bisnis dengan orang lain sehingga korban tak curiga dan mengantarkannya, dengan dibonceng sepeda motor," paparnya.
Awalnya, tak ada gelagat aneh selama dalam perjalanan itu. Mereka juga sempat ngobrol, meski agak basa-basi. Baru sekitar 2 km dari rumah mereka, atau tepatnya di perempatan Gangsri, Desa Tingal, Kecamatan Garum, muncul kejadian.
Tanpa ngomong apapun, pelaku membacok korban dari belakang. Akibatnya, kepala belakang korban langsung bocor dan mengucurkan darah segar. Karena lagi membonceng pelaku, sehingga korban tak bisa berbuat apa-apa, apalahi melawan.