Dua Bulan Lebih Banjir di Tanggulangin Sidoarjo Belum Surut
Banjir masih merendam Desa Banjarasri dan Kedungbanteng di Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo. Dua bulan lebih, banjir di dua desa itu tak kunjung suru
Penulis: M Taufik | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Banjir masih merendam Desa Banjarasri dan Kedungbanteng di Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo. Dua bulan lebih, banjir di dua desa itu tak kunjung surut.
Dibanding sebelumnya, genangan memang sudah berkurang. Selasa (10/3/2020) siang, banjir masih merendam sekitar tiga RT di dua desa itu.
Di Banjarasri, banjir masih merendam RT 3 dan RT 5. Ketinggian air di sana masih berkisar 15 centimeter.
Yang terlihat awet adalah banjir di SDN Banjarasri. Air di halaman sekolah itu masih menggenang. Sama seperti di beberapa jalan dan halaman rumah warga dua RT tersebut.
Bedanya, di rumah-rumah warga airnya sudah surut. Sementara ruang-ruang kelas sekolah tersebut masih terendam.
"Tapi tetap belajar meski kebanjiran," ujar beberapa siswa sambil berjalan melewati genangan di halaman sekolahan tersebut.
• Mario Gomez Puji Kedewasaan Aremania Setelah Arema FC Kalah di Kandang: Perlu Diapresiasi
• Kesaksian Karyawan Pabrik saat Toyota Innova Tabrak 6 Motor, Mobil Naik ke Trotoar: Cepat Sekali
• VIRAL Video Acara Pernikahan Pakai Hand Sanitizer, WO Sebut Sempat Kesulitan, ‘Tak Mau Tamu Sakit’
Sementara di Kedungbanteng, banjir masih melanda RT 5. Kawasan permukiman yang berada di dekat KUD Mina Dwi Samudra. Air masih merendam akses desa.
Yang paling awet adalah banjir di SMPN2 Tanggulangin. Jalan masuk sekolah, halaman dan sejumlah ruang kelas masih kebanjiran.
"Memang masih awet banjirnya. Tapi sudah agak surut. Ketinggian air di kelas sudah banyak berkurang dibanding sebelumnya," kata Al Hadi, Kepala Sekolah SMPN 2 Tanggulangin.
Pihaknya berharap air segera surut. Agar saat masa pelaksanaan UNBK nanti, kondisi sekolahan sudah normal.
Dan setelah air surut, sekolah itu juga bakal mulai ditinggikan oleh Pemkab Sidoarjo.
"Kami sudah dihubungi Pemkab Sidoarjo. Setelah air surut, pembangunan peninggian sekolah dimulai," ungkapnya kepada Tribunjatim.com.
Di sisi lain, upaya penanganan banjir di sana masih terus dilakukan. Pengerahan pompa air tak pernah berhenti. Status tanggap darurat juga sudah diperpanjang.
"Penanganan terus dilakukan. Air dipompa untuk dialirkan ke Kedungpeluk," kata Camat Tanggulangin Sabino Mariano kepada Tribunjatim.com.
Selain itu, disebutnya bahwa normalisasi sungai terus berjalan. Pengerukan dilakukan di Afvour Kedungbanteng. Dan disiapkan normalisasi Kali Gedangrowo bawah.(ufi/Tribunajtim.com)